Batas Aman Menyimpan Sayur di Kulkas dan Batas Maksimal Pengaturan Suhu Temperatur

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 23 Februari 2023 | 18:30 WIB
Batas aman menyimpan sayur di kulkas dan mengatur suhu temperatur yang pas (Freepik)

Nakita.id - Ternyata ada batas menyimpan sayur di kulkas, dan untuk mengatur suhunya pun ada caranya.

Jangan asal-asalan kalau Moms ingin sayuran awet di kulkas, ya!

Kulkas jadi tempat paling aman menyimpan bahan makan, terutama sayur. Namun sayangnya jenis sayuran berbeda-beda dan cara menyimpannya pun berbeda.

Batas Aman Menyimpan Sayur di Kulkas

Setiap jenis sayuran memiliki karakteristik yang beragam sehingga daya tahannya pun berbeda.

Umur simpan mentimun tentu berbeda dengan selada, bawang putih berbeda dengan jahe, terung berbeda dengan paprika, dan lain sebagainya.

Berikut adalah daya tahan dari beberapa jenis sayur yang umum dikonsumsi jika disimpan di dalam kulkas:

1. Sayuran berdaun hijau

Sayur berbentuk lembaran seperti selada, bok choy, dan kol sebaiknya dicuci dahulu, lalu dibungkus dengan tisu atau plastik bening sebelum disimpan dalam kulkas.

Cara ini bisa membuat selada tahan selama 5 hari, bok choy 3 hari, dan kol 1 minggu.

Hal serupa juga berlaku pada sayur berdaun yang lebih tipis seperti bayam dan kangkung.

Cuci dengan air mengalir, bungkus atau simpan dalam kotak plastik, lalu letakkan pada rak sayuran. Keduanya bisa tahan hingga 3 hari di dalam kulkas.

2. Sayuran hijau bukan daun

Sayur hijau selain lembaran memiliki daya tahan yang cenderung lebih lama di dalam kulkas karena bentuknya lebih padat.

Baca Juga: 7 Cara Menyimpan Buah dan Sayur di Kulkas agar Tetap Segar

Kubis hijau tahan selama 5 hari, sedangkan brokoli, Brussels sprouts, kacang panjang, kembang kol tahan selama 1 minggu.

Pengecualian terdapat pada asparagus. Sayuran ini hanya tahan selama 2-3 hari di dalam kulkas.

Namun, Anda bisa menjaga kesegarannya dengan membungkusnya menggunakan tisu atau menyimpannya dalam segelas air dingin.

3. Sayuran berbentuk buah

Sayuran dalam kategori ini amat bervariasi. Paprika merah, kuning, dan jingga tahan selama 5 hari, sedangkan paprika hijau bisa bertahan hingga 1 minggu.

Kerabatnya, yakni cabai merah dan hijau, bisa bertahan hingga 2 minggu.

Sayur seperti terung dan mentimun tahan hingga 5 hari di dalam kulkas. Tomat bisa awet selama 3 hari, tapi umur simpannya bisa menjadi 5 hari jika disimpan dalam suhu ruang.

Di luar dugaan, lemon dan jeruk nipis memiliki daya tahan hingga 3 minggu.

4. Sayuran umbi dan akar

Sayuran dalam kategori ini amat bervariasi. Paprika merah, kuning, dan jingga tahan selama 5 hari, sedangkan paprika hijau bisa bertahan hingga 1 minggu.

Kerabatnya, yakni cabai merah dan hijau, bisa bertahan hingga 2 minggu.

Sayur seperti terung dan mentimun tahan hingga 5 hari di dalam kulkas. Tomat bisa awet selama 3 hari, tapi umur simpannya bisa menjadi 5 hari jika disimpan dalam suhu ruang.

Di luar dugaan, lemon dan jeruk nipis memiliki daya tahan hingga 3 minggu.

Baca Juga: Sayur di Kulkas Ini Bisa Jadi Obat Kuat Alami Tahan Lama yang Ampuh untuk Dads

4. Sayuran umbi dan akar

Menyimpan sayur batang dan rempah di dalam kulkas bisa membuatnya lebih tahan lama. Daun kemangi, daun bawang, dan daun bawang tahan selama 3 hari.

Peterseli dan daun mint bisa bertahan hingga 5 hari, sementara seledri awet hingga 2 minggu.

Beberapa jenis bawang juga lebih awet di dalam kulkas.

Bawang merah dapat disimpan selama 1 bulan, sedangkan bawang putih dan bawang bombay bisa tahan hingga 2 bulan. Pastikan bawang mendapatkan sirkulasi udara yang lancar.

Mengatur Suhu Kulkas yang Benar

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan agar menjaga suhu lemari es pada atau di bawah 40°F dan suhu freezer pada atau di bawah 0°F.

Namun, suhu lemari es yang ideal justru lebih rendah. Ya, sebaiknya suhu tetap berada di antara 35° dan 38°F (atau 1,7 hingga 3,3°C).

Kisaran suhu ini sedekat mungkin dengan titik beku tanpa menjadi terlalu dingin sehingga makanan akan membeku.

Ini juga sedekat suhu lemari es harus mencapai ambang 40 ° F, di mana bakteri mulai berkembang biak dengan cepat.

Suhu di atas zona 35° hingga 38°F mungkin terlalu tinggi, terutama jika pengukur suhu bawaan lemari es tidak akurat.

Makanan mungkin cepat rusak, dan berisiko menimbulkan masalah perut dengan bakteri, seperti Salmonella dan E. coli.

Beda dengan suhu freezer. Sebaiknya suhu freezer dibuat sedekat mungkin dengan 0°F, kecuali jika Moms menambahkan banyak makanan baru yang lebih hangat.

Baca Juga: 7 Manfaat Spons Selain untuk Mencuci Piring, Bisa Menjaga Kesegaran Buah dan Sayur di Kulkas

Beberapa freezer memiliki opsi untuk flash freeze, yang akan menurunkan suhu freezer selama 24 jam untuk menghindari freezer terbakar akibat variasi suhu.

Moms dapat memilih untuk menurunkan suhu freezer secara manual selama beberapa jam, tetapi jangan lupa untuk mengubahnya kembali setelahnya.

Menjaga freezer pada suhu yang terlalu dingin dapat menghabiskan tagihan listrik dan menyebabkan makanan kehilangan kelembapan dan rasa.

Jika freezer memiliki banyak es yang menumpuk, itu pertanda pasti bahwa suhu freezer terlalu dingin.

Untuk mendapatkan suhu kulkas yang tepat, maka Moms juga perlu mengukurnya dengan benar. Sayangnya, tidak semua pengukur suhu lemari es akurat.

Moms mungkin menyetel lemari es ke 37°F, tetapi suhu sebenarnya tetap sekitar 33°F atau bahkan 41°F.

Tidak jarang lemari es berada beberapa derajat dari tanda yang ditetapkan. Terlebih lagi, beberapa lemari es tidak menampilkan suhu sama sekali.

Sebagian kulkas membiarkan menyesuaikan suhu pada skala 1 sampai 5, dengan 5 menjadi pilihan terhangat. Sebagai solusinya, Moms dapat membeli termometer alat freestanding.

Tempatkan termometer di lemari es atau freezer dan biarkan selama 20 menit. Kemudian, lihat hasil yang ditunjukkan.

Jika tidak menunjukkan suhu yang ideal, sesuaikan suhu lemari es untuk menjaga suhu di zona aman antara 35° dan 38°F dengan menggunakan panel kontrol suhu lemari es.

Moms dapat melakukan hal yang sama di freezer untuk mendapatkan suhu sedekat mungkin dengan 0°F.

Baca Juga: Terungkap! Selama Ini Gak Bisa Hemat Belanja Karena Sayur di Kulkas Cepat Layu, Ternyata Kebiasaan Menyimpan Sayur Seperti Ini Jadi Penyebabnya