Penyebab Ibu Hamil Sulit Tidur dan Ketahui Risiko yang Ditimbulkan Jika Kurang Tidur

By Syifa Amalia, Jumat, 24 Februari 2023 | 17:00 WIB
Penyebab ibu hamil kurang tidur dan risiko yang dapat timbul. (Freepik)

Nakita.id – Supaya kesehatan ibu dan janin tetap terjaga dengan baik, penting untuk tahu apa saja penyebab ibu hamil sulit tidur dan risiko yang timbul karena kurang tidur.

Seiring waktu, Moms mungkin akan merasakan gejala hamil mempengaruhi kualitas tidur.

Sulit tidur selama kehamilan adalah keluhan umum yang dirasakan banyak orang.

Penyebabnya tidak lain karena tubuh mengalami perubahan baik secara fisik dan emosional termasuk stres.

Bagi banyak orang hamil, kurang tidur mungkin tampak sebagai ketidaknyamanan sementara.

Tetapi pola tidur yang buruk telah dikaitkan dengan sejumlah kompikasi kehamilan.

Lantas apa saja ya Moms yang menyebabkan ibu hamil sulit tidur?

Penyebab Ibu Hamil Sulit Tidur

Seperti banyak gejala kehamilan yang menganggu, sulit tidur di malam hari juga dapat disebabkan karena perubahan hormon.

Namun terlepas dari itu, terdapat faktor-faktor yang dapat memperburuk kualitas tidur antara lain: 

1. Sindrom kaki gelisah (RLS)

Salah satu hal yang menganggu tidur adalah sindrom kaki gelisah (RLS).

Meskipun tidak dapat mengonsumsi obat tradisional saat hamil, Moms dapat mencoba  beberapa cara mengatasinya.

Baca Juga: Apakah Aman Ibu Hamil Makan Daging Setengah Matang? Simak di Sini Moms!

Seperti mengonsumsi vitamin prenatal yang baik yang mencakup folat dan zat besi, melakukan peregangan, dan tetap terhidrasi.

2. Mual

Morning sickness dapat terjadi kapan saja tidak terbatas pada pagi hari saja sesuai dengan namanya. Supaya dapat mencegah hal ini saat tidur, Moms dapat melakukan beberapa antisipasi.

3. Kram kaki

Tidak banyak hal yang dapat membangunkan dengan cepat dan menyakitkan seperti kram kaki.

Dilansir dari Family Doctor, kram ini disebut juga dengan charley horse. Biasanya merupakan kontraksi otot betis. Terkadang dapat terjadi di paha atau di kaki.

Ketidaknyamanan ini dapat terjadi selama kehamilan karena kekurangan mineral, terutama kalsium dan magnesium, serta dehidrasi.

Untuk mencegah kram kaki, pastikan Moms terus mengonsumsi vitamin prenatal dan minum banyak air dan cairan lain di siang hari.

4. Insomnia

Ada banyak cara insomnia dapat menyusup dan mengganggu waktu tidur.

Tanyakan kepada dokter apakah ada obat aman yang dapat membantu tidur. Sebagian besar obat insomnia tidak boleh dikonsumsi saat hamil.

Sebagai gantinya, cobalah untuk membuat jurnal dan tuliskan apa yang membuat Moms cemas.

Selain itu, bisa dengan cara berhenti minum kafein menjelang sore, usahakan untuk tidak tidur siang terlalu lama di siang hari.

Risiko Ibu Hamil Kurang Tidur

Kehamilan berpengaruh besar pada perubahan pola makan, rencana kebugaran, dan pola tidur.

Baca Juga: Kenali Risiko Ibu Hamil Minum Kopi, Bahayakah untuk Janin?

Saat itulah, kurang tidur mungkin adalah hal yang tidak dapat dihindari.

Dilansir dari Very Well Health tidur yang buruk dapat berdampak buruk bagi kesehatan yang berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan ibu seperti hipertensi dan diabetes gestasional.

Sleep apnea juga dapat memburuk selama kehamilan, terutama selama trimester kedua dan ketiga.

Gangguan pernapasan saat tidur ini dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk:

Hipertensi (tekanan darah tinggi), preeklampsia, diabetes gestasional, dan hipertensi pulmonal.

Tidak hanya pada ibu, tidur yang buruk juga dapat mempengaruhi janin.

Kurang tidur dapat mengurangi jumlah hormon pertumbuhan yang dilepaskan, yang dapat menyebabkan masalah perkembangan atau pertumbuhan pada janin yang belum lahir.

Selain itu, penurunan kadar oksigen ibu yang kecil sekalipun dapat membahayakan janin.

Ketika oksigen darah ibu turun, janin bereaksi dengan perlambatan irama jantung dan asidosis.

Untungnya, continuous positive airway pressure (CPAP) dapat meningkatkan tekanan darah dan oksigenasi pada janin.

Ini memungkinkan kehamilan untuk berkembang dalam kondisi yang lebih baik, yang mengarah ke berat lahir normal dan meningkatkan hasil untuk bayi saat melahirkan.

Baca Juga: Bisakah Ibu Hamil Terserang Osteoporosis? Dokter Ortopedi Sudah Beri Penjelasan