“Dengan begitu, saat tumbuh besar, anak-anak akan terbiasa untuk makan makanan yang sehat,” lanjut dr. Juwalita.
dr. Juwalita menyarankan untuk menyiapkan menu makanan bernutrisi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta sayur dan buah.
“Orangtua perlu memperkaya ide untuk membuat sarapan bergizi namun tidak memerlukan waktu lama untuk persiapannya. Buat yang simpel tapi kaya gizi dan bisa dinikmati oleh anak merupakan yang utama,” pesannya.
Salah satu contohnya adalah roti isi telur dan keju, yang dibuat dari roti tawar dioles krim keju, kemudian dilengkapi dengan scrambled egg (telur orak-arik) serta potongan sayuran seperti tomat ataupun selada.
Meski begitu, dr. Juwalita juga mengingatkan bahwa dalam mempersiapkan menu sarapan, perlu diperhatikan juga kandungan garamnya.
Batasan garam atau natrium per hari untuk anak usia 4-8 tahun adalah 1200 mg natrium atau setara dengan 3 gr garam (setara dengan sekitar 1/2 sendok teh garam).
Keju sendiri merupakan produk susu yang memiliki potensi membantu memenuhi kebutuhan protein dan kalsium harian.
Selain itu, dengan disiplin mematuhi batasan konsumsi garam, anak akan tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya dan kebiasaan makan sehat tetap dapat terpola sejak dini.
Sebagai salah satu produk asal Timur Tengah, Puck Keju Oles sendiri sudah diperkenalkan ke masyarakat luas Indonesia sekaligus mengedukasi pentingnya membiasakan sarapan yang bernutrisi ke sekolah-sekolah sejak November 2022.
Sekitar 15.000 anak dari 75 SD di Jabodetabek sudah menikmati pengalaman sarapan bersama Puck.
Selain itu, Puck Keju Oles juga diperkenalkan lebih lanjut dalam rangka Pekan Sarapan Nasional (PESAN) 2023 oleh Arla Foods Indonesia.
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bau Mulut pada Anak Tanpa ke Dokter Gigi, Salah Satunya Membiasakan Sarapan