Mengenal Lebih Fungsi Posyandu Garda Terdepan Cegah Stunting

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 23 Maret 2023 | 08:00 WIB
Fungsi posyandu untuk cegah stunting (Nakita.id/Nita Febriani)

Nakita.id - Yuk, Moms ketahui fungsi posyandu untuk cegah stunting pada anak.

Sampai saat ini stunting masih menjadi perhatian pemerintah Indonesia.

Pemerintah terus menerus berusaha untuk mengatasi masalah yang satu ini.

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Moms dan Dads adalah dengan rutin pergi ke posyandu.

Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan salah satu program pemerintah memantau kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia.

Posyandu ada di RT masing-masing, biasanya dilaksanakan satu bulan sekali.

Banyak sebenarnya program posyandu, tapi yang paling digalakan sekarang adalah pencegahan stunting pada anak.

Ya, posyandu memiliki program untuk mengurangi angka stunting pada anak-anak.

Ini dia beberapa fungsi posyandu dalam penanganan stunting pada anak.

Posyandu memantau Pertumbuhan Balita diantaranya:

- Penimbangan dan pengukuran serta pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS)

Baca Juga: Fasilitas Imunisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak di Posyandu, Jangan Sampai Si Kecil Terlambat Mendapatkan Vaksin!

- Pemberian Kapsul Vitamin A

- Praktek Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), pendidikan gizi Ibu Balita

- Minum Tablet Tambah Darah bersama untuk mengatasi Anemia pada Remaja Putri (50 anak)

- Penyuluhan pada Kelas Ibu Hamil.

Balita perlu dipantau pertumbuhannya setiap bulan di Posyandu.

Selain itu, ibu Balita perlu ingat bahwa Balitanya harus mendapatkan Kapsul Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.

Kader Posyandu senantisa mengingatkan masyarakat yang memiliki bayi untuk memberi ASI eksklusif, yaitu bayi usia 0 sampai 6 bulan hanya mendapat ASI saja.

Selanjutnya bayi dapat mengonsumsi Makanan Pendamping ASI mulai usia 6 bulan serta meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.

Para kader di Posyandu juga memberi Penyuluhan PMBA yang diberikan di Posyandu.

Hasil dari penyuluhan ini harus dipraktikkan di rumah supaya Balita mendapatkan asupan makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga daya tahan tubuhnya menjadi lebih baik, dan anak jarang sakit, terhindar dari risiko stunting.

Tidak hanya kepada bayi dan Balita, para ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengikuti kelas ibu hamil agar ibu dan calon anak sehat serta terhindar dari risiko stunting.

Baca Juga: Ketahui Jumlah Posyandu Sesuai dengan Strata yang Ada, Simak Moms!

Demikian pula pada remaja.

Mereka ditekankan untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah secara teratur agar terhindar dari Anemia (kurang darah).

Konsumsi TTD bermanfaat sekaligus untuk meningkatkan konsentrasi belajar dan sebagai persiapan menjadi calon ibu kelak yang sehat.

Jika diketahui ada anak yang pertumbuhannya terhambat, kader posyandu akan menyarankan orangtuanya untuk berkonsultasi ke dokter.

Ciri-ciri Stunting

1. Anak tidak tumbuh dengan kecepatan normal sesuai usianya.

2. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.

3. Kemampuan fokus dan memori belajarnya dibawah rata-rata dan mengalami gangguan konsentrasi bisa berpengaruh pada cara berkomunikasi.

4. Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.

5. Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun karena malnutrisi.

6. Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi

Baca Juga: [VIDEO] Tanya Pakar - Pengertian 5 Meja Posyandu yang Perlu Diketahui