Berikut Biaya Imunisasi Anak di Puskesmas dan Cara Mendapatkannya

By Shannon Leonette, Selasa, 11 April 2023 | 12:45 WIB
Pemberian imunisasi anak di puskesmas pada dasarnya dilakukan secara gratis atau berbayar (Nakita.id)

Nakita.id - Imunisasi untuk anak sekarang sudah bisa didapatkan di seluruh faskes, termasuk puskesmas.

Meski begitu, ternyata tak banyak orangtua yang tahu berapa biaya imunisasi anak di puskesmas.

Bahkan, cara mendapatkan imunisasi anak di puskesmas itu sendiri.

Jangan khawatir, karena sudah ada informasi lengkap terkait biaya juga cara mendapatkannya.

Oleh karena itu, simak terus artikel berikut ini ya, Moms dan Dads.

Biaya Imunisasi Anak di Puskesmas

Menurut Bidan Endang Lina Noviani, Str.Keb, imunisasi di puskesmas pada dasarnya gratis.

"Kalau untuk imunisasi di sini, khususnya di Puskesmas Kelapa Dua, untuk peserta BPJS anak itu kita gratis. Vaksinnya gratis, mau vaksin apapun itu gratis," ungkap Bidan Lina saat diwawancarai Nakita, Rabu (5/4/2023).

"Tapi, bila anak tersebut tidak memiliki BPJS, kita ada biaya pendaftaran itu sekitar 3 ribu rupiah saja," kata Bidan Lina lagi.

Jadi sebagai kesimpulan, Moms bisa memberikan imunisasi pada anak secara gratis maupun berbayar, sesuai preferensi.

Lalu, bagaimana cara mendapatkannya ya?

Jangan sampai lewatkan ya, Moms dan Dads!

Baca Juga: Adakah Pantangan Sebelum Imunisasi pada Anak? Ini Penjelasan Ahli

Cara Mendapatkan Imunisasi Anak di Puskesmas

A. Dokumen Persyaratan

Berdasarkan pemaparan Bidan Lina, dokumen pertama yang dianjurkan untuk dibawa adalah fotokopi KK (Kartu Keluarga).

Bidan Endang Lina Noviani, Str.Keb selaku Koordinator Imunisasi Anak di Puskesmas Kelapa Dua, Tangerang Selatan.

"Kenapa harus bawa fotokopi KK? Terutama untuk anak-anak yang sudah memiliki NIK ya, jadi nanti akan terintegrasi dengan (aplikasi) SATUSEHAT atau kita sebut dulu PeduliLindungi. Jadi, status anak tersebut sudah lengkap," terang bidan yang menjabat sebagai Koordinator Imunisasi Anak di Puskesmas Kelapa Dua, Tangerang Selatan ini.

"Karena eranya sudah digital dan pencatatan takutnya hilang, bukunya hilang, jadi diinformasikan kepada orangtua, silakan bawa KK fotokopinya," katanya berpesan.

Bidan Lina bahkan menyarankan untuk menempel fotokopi KK tersebut di buku imunisasi yang akan dibawa orangtua.

"Untuk apa? Untuk kita input dalam aplikasi yang nanti orangtua bisa cek langsung, menyalur ke NIK ibunya langsung," jelasnya.

Sebagai kesimpulan, ada dua dokumen yang harus Moms dan Dads bawa untuk mendapatkan imunisasi anak.

Yaitu, fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan buku imunisasi.

Tak lupa juga kartu BPJS anak apabila sudah punya dan ingin mendapatkan layanan secara gratis.

B. Langkah Prosedur dan Jadwal Pemberian

Untuk prosedurnya sendiri menurut Bidan Lina sangat mudah, Moms dan Dads.

"Mudah ya. Imunisasi itu diprioritaskan, karena yang dibawa adalah bayi," sebutnya.

Baca Juga: Perbedaan Imunisasi di Posyandu, Puskesmas dan di Rumah Sakit

Berdasarkan penjelasan Bidan Lina, jika anak ingin diberikan imunisasi, bisa langsung bilang ke petugas loket pendaftaran yang ada di Puskesmas Kelapa Dua.

Lalu, untuk jadwal imunisasi di Puskesmas Kelapa Dua sendiri ada dua hari dalam satu minggu, yaitu Senin dan Rabu.

"Langsung datang ke loket pendaftaran. Silakan sampaikan ke petugas bahwa bapak ibu mendaftar untuk imunisasi," terang Bidan Lina.

"Nanti dimasukkan ke poli imunisasi, terus langsung ke poli imunisasi. Silakan menunggu untuk dipanggil," lanjutnya menerangkan.

Di hari Senin, lanjut Bidan Lina, Puskesmas Kelapa Dua memberikan imunisasi BCG secara khusus.

Kemudian, di hari Rabu dikhususkan untuk imunisasi MR.

Meski begitu, Moms dan Dads juga bisa mendapatkan imunisasi anak yang lain baik di kedua hari ini.

Lalu, untuk jam operasionalnya dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB untuk close pendaftaran.

"Karena apa? Karena vaksin ini rentan, dari jarak waktu dia dibuka sampai dikeluarkan," jelas Bidan Lina.

"Misal, BCG hanya bisa dipergunakan sampai 3 jam. Jadi, lebih dari 3 jam itu artinya tidak boleh dipergunakan lagi," terangnya.

Oleh karena itu, untuk menghindari kejadian tersebut dan agar efektivitas imunisasi berjalan optimal, diberikanlah jadwal hari serta jam kedatangannya.

Baca Juga: Berikut Peran Orangtua dalam Menenangkan Anak yang Takut Suntik Imunisasi

Jenis Imunisasi Anak yang Wajib Diberikan Serta Jadwal Pemberiannya

Merujuk pada buku Informasi Dasar Imunisasi Rutin Serta Kesehatan Ibu dan Anak Bagi Kader, Petugas Lapangan dan Organisasi Kemasyarakatan, Bidan Lina menyampaikan bahwa imunisasi sudah bisa diberikan sejak bayi baru lahir selama 24 jam.

"Kita mulai imunisasi itu dari bayi baru lahir. Dari bayi baru lahir itu selama 24 jam kita langsung imunisasi. Imunisasinya adalah Hepatitis B," kata Bidan Lina.

"Selanjutnya, setiap bulannya akan berlanjut terus imunisasinya," lanjutnya.

- Usia 1 bulan: pemberian vaksin BCG dan Polio 1

- Usia 2 bulan: pemberian vaksin DPT 1, Polio 2, dan PCV 1

- Usia 3 bulan: pemberian vaksin DPT 2, Polio 3, dan PCV 2

- Usia 4 bulan: pemberian vaksin DPT 3, Polio 4, Polio Suntik (IPV 1)

- Usia 9 bulan: pemberian vaksin MR (Campak & Rubella) dan Polio Suntik 2 (IPV 2)

- Usia 12 bulan: pemberian vaksin PCV 3

Berdasarkan penjelasan Bidan Lina, vaksin PCV ini sebelumnya tidak ada di puskesmas dan baru sekarang sudah tersedia di sana.

Pemberian imunisasi akan berakhir di usia 18 bulan.

Baca Juga: Jenis Imunisasi Anak yang Wajib Diberikan serta Cara Mendapatkannya

Di usia 18 bulan ini, anak akan mendapatkan booster imunisasi.

"Boosternya itu booster DPT dan booster MR (Campak & Rubella). Dari situ, selesai dulu vaksin untuk imunisasi anak," kata Bidan Lina.

"Jadi, mama-mama jangan khawatir anak-anaknya divaksin terus," katanya berpesan.

Sebab, ada tiga manfaat imunisasi anak yang perlu Moms ketahui.

Masih merujuk buku Informasi Dasar Imunisasi Rutin Serta Kesehatan Ibu dan Anak Bagi Kader, Petugas Lapangan dan Organisasi Kemasyarakatan, Bidan Lina menyampaikan manfaatnya untuk anak adalah untuk mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat dan kematian.

"Di sini juga ada untuk keluarga. Manfaatnya adalah menghilangkan kecemasan dan stres akibat anak sering sakit, mendorong keluarga untuk menciptakan kondisi bagi anaknya untuk menjalani masa kanak-kanak yang ceria dan sehat," ujarnya.

"Dan untuk negara sendiri, memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan cerdas untuk melakukan pembangunan bangsa," lanjutnya menyampaikan.

Jadi, penting diingat bagi Moms dan Dads untuk tidak melakukan pemberian imunisasi untuk anak ya.

Apalagi saat ini, imunisasi anak sudah bisa didapatkan di puskesmas secara gratis.

Ditambah, persyaratannya tidak terlalu sulit dan prosesnya cepat.

Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms dan Dads.

Baca Juga: 7 Mitos Tentang Imunisasi Anak yang Masih Dipercaya Masyarakat Sampai Saat Ini