Nakita.id - Sakit kepala bagian depan atau migrain frontal adalah kondisi medis yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Terkadang, sakit kepala bagian depan juga dapat disertai gejala lain seperti mual, pusing, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
Namun, apa yang sebenarnya menjadi penyebab sakit kepala bagian depan?
Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah ini?
Simak artikel berikut ini ya, Moms dan Dads.
Penyebab Sakit Kepala Bagian Depan
Ada beberapa penyebab sakit kepala bagian depan.
Beberapa di antaranya termasuk:
1. Tegang otot
Sakit kepala tegang merupakan salah satu jenis sakit kepala yang paling umum.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit di dahi atau area di belakang mata.
Sakit kepala ini dapat disebabkan oleh otot yang terlalu tegang di kepala dan leher, yang dapat disebabkan oleh stres, kelelahan, dan postur tubuh yang buruk.
2. Migrain Frontal
Migrain frontal adalah salah satu jenis migrain yang menyebabkan sakit kepala bagian depan.
Baca Juga: Tak Melulu Harus Minum Obat, Sakit Kepala Ternyata Bisa Disembuhkan dengan Posisi Hubungan Intim Ini
Gejala lainnya dapat meliputi mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta rasa sakit yang bisa berpindah ke belakang mata atau daerah sekitar mata.
3. Infeksi Sinus
Infeksi sinus adalah kondisi medis yang terjadi ketika sinus atau rongga udara di dalam tulang tengkorak menjadi meradang atau bengkak. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala bagian depan, yang terkadang disertai dengan sakit di area hidung dan wajah.
4. Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan seperti rabun jauh atau rabun dekat dapat menyebabkan sakit kepala bagian depan. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang belum memakai kacamata atau lensa kontak yang sesuai.
Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Depan
Untuk mengatasi sakit kepala bagian depan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti:
1. Istirahat
Istirahat yang cukup dapat membantu meredakan sakit kepala bagian depan yang disebabkan oleh kelelahan atau kurang tidur.
2. Olahraga
Olahraga ringan seperti jalan kaki atau jogging dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah. Juga, mengurangi tegangan pada otot-otot kepala dan leher.
3. Konsumsi Air Putih yang Cukup
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan sakit kepala. Oleh karena itu, pastikan untuk minum air putih yang cukup sepanjang hari.
4. Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu meredakan sakit kepala. Namun, hindari mengonsumsi obat pereda nyeri terlalu sering atau dalam jumlah yang berlebihan.
Karena, hal ini dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Semoga artikel diatas membantu ya, Moms dan Dads. Selamat mencoba!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Jangan Kasih Sembarang Obat, Ini Pilihan Obat Sakit Kepala untuk Ibu Hamil yang Aman