Jadi Salah Satu Tujuan SDGs, Ini Penyebab Kenapa Angka Balita Wasting di Indonesia Masih Tinggi

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 17 Mei 2023 | 10:23 WIB
Masalah balita wasting atau kurus perlu mendapat perhatian yang serius (Freepik.com/rawpixel.com)

Jika perlu, konsultasikan dengan ahli gizi untuk merancang menu yang sesuai dengan kebutuhan balita.

3. Frekuensi dan volume makan yang teratur

Pastikan balita makan secara teratur dan dalam porsi yang cukup. Mungkin perlu mengatur jadwal makan yang rutin dengan memberikan makanan dalam porsi kecil namun sering.

Ini akan membantu memastikan asupan kalori dan nutrisi yang cukup sepanjang hari.

4. Makanan yang mudah dikonsumsi dan disukai

Pilih makanan yang mudah dikonsumsi oleh balita seperti makanan yang dihaluskan atau potongan kecil yang mudah dipegang.

Perhatikan juga preferensi rasa dan tekstur makanan yang disukai oleh balita, sehingga mereka lebih termotivasi untuk makan dengan nafsu yang baik.

5. Suplemen gizi

Dalam beberapa kasus, pemberian suplemen gizi seperti susu tambahan atau makanan khusus untuk balita yang kekurangan gizi dapat dianjurkan oleh dokter atau ahli gizi.

Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang dianjurkan.

6. Perawatan medis yang sesuai

Balita wasting seringkali memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti infeksi, masalah pencernaan, atau gangguan lainnya.

Penting untuk memberikan perawatan medis yang sesuai, termasuk pengobatan infeksi dan kondisi kesehatan lainnya yang mungkin mempengaruhi penyerapan nutrisi balita.

7. Perhatikan aspek psikologis dan emosional

Memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan emosional kepada balita sangat penting dalam proses pemulihan.

Ciptakan lingkungan yang positif dan menyenangkan selama makan, dan jangan lupa memberikan pujian dan dorongan saat mereka makan dengan baik.

Baca Juga: Konsumsi Ikan di 1000 Hari Pertama Dalam Kehidupan Dapat Mencegah Stunting, Sesuai Tujuan SDGs Menuju 2030