Tingkatkan Skrining dan Diagnosis Gangguan Tiroid, Merck Umumkan Kolaborasi dengan IDI dan InaTA

By Shannon Leonette, Jumat, 26 Mei 2023 | 16:45 WIB
Bertepatan Hari Tiroid Sedunia 2023 pada Rabu kemarin (25/5/2023), PT Merck Tbk (Merck) bersama dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Pengurus Pusat Indonesian Thyroid Association (PP InaTA) menandatangani Nota Kesepahaman sehubungan dengan program RAISE Tiroid. (Dok. Press Release)

"Sejak 2008, Merck Global telah bekerja sama dengan Thyroid Federation International (TFI) untuk meningkatkan kesadaran akan gangguan tiroid selama Pekan Kesadaran Tiroid Internasional yang diadakan setiap tahun antara tanggal 25-31 Mei. Selain itu, berbagai inisiatif multichannel yang dilakukan Merck Global antara lain dengan meluncurkan platform edukasi berkelanjutan bagi tenaga kesehatan profesional melalui hcp.merckgroup.com dan FlixMD (platform edukasi berbasis video)," kata Rajiv Rana.

"Sementara itu, untuk masyarakat umum bisa mengakses www.thyroidaware.com, portal online yang tersedia dalam 12 bahasa, termasuk bahasa Indonesia, untuk mempelajari mengenai penyakit tiroid dan memanfaatkan fitur pemeriksa gejala gangguan tiroid," lanjutnya menyampaikan.

Sesi talkshow mengenai fakta gangguan tiroid di Indonesia yang dibawakan oleh empat narasumber.

Mewakili PB IDI, dr. Agustina Puspitasari, Sp.Ok, SubSp.BioKO(K) menyampaikan pentingnya upaya untuk meningkatkan kapabilitas dokter di Indonesia untuk dapat melakukan deteksi dini gangguan tiroid.

Terutama pada populasi berisiko tinggi dan bayi baru lahir di daerah endemik.

"Untuk itu, kami sangat menghargai kolaborasi lintas sektor seperti yang dilakukan Merck ini untuk meningkatkan penanganan masalah gangguan tiroid di Indonesia. Kolaborasi ini membawa harapan baru bagi penanganan masalah tiroid di Indonesia," ungkap dr. Agustina yang menjabat sebagai Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Tidak Menular PB IDI.

"Melalui kolaborasi dan dukungan dari Merck ini kami berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, memperbaiki aksesibilitas skrining, dan memperkuat penatalaksanaan terpadu pasien dengan masalah gangguan tiroid di Indonesia," lanjutnya berharap.

Sementara itu, dr. Tjokorda mengatakan bahwa kebutuhan yang belum terpenuhi untuk diagnosis, terapi, dan evaluasi pasien gangguan fungsi tiroid di Indonesia masih belum optimal.

"Hal tersebut disebabkan oleh karena banyak aspek aspek antara lain: keterbatasan akses informasi, edukasi dari dokter, serta terbatasnya akses skirining awal dan pengobatan yang tepat," terang dr. Tjokorda yang menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Indonesian Thyroid Association (PP InaTA)

"Untuk itu, diperlukan kolaborasi multidisiplin untuk menjembatani kerja sama dalam mengatasi tantangan skrining, penanganan dan pelayanan gangguan tiroid di Indonesia," lanjutnya.

Dengan adanya kolaborasi ini yang bermitra dengan Merck, dr. Tjokorda berharap agar pelayanan tiroid terpadu ke masyarakat akan bisa menjadi lebih optimal di masa depan.

Baca Juga: Periksa Lagi Kondisi Masing-masing, Cara Tubuh Berkeringat Dapat Menunjukkan Kesehatan yang Sebenarnya, Waspadai Gangguan Tiroid hingga Diabetes