Selamat Hari Anak Internasional, Simak Makna dan Sejarah Peringatannya

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 1 Juni 2023 | 10:15 WIB
Hari Anak Internasional (Freepik/jcomp)

Nakita.id - Tidak banyak yang tahu kalau ada Hari Anak Internasional.

Hari peringatannya pada 1 Juni.

Kebetulan di Indonesia bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.

Tapi tahukan Moms kenapa Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni?

Sejarah Hari Anak Internasional adalah dari Kongres Federasi Demokrasi Internasional Wanita di Moskow pada 4 November 1949.

Hari Anak Internasional dirayakan di banyak negara di seluruh dunia untuk menghormati anak-anak dan meningkatkan kesadaran pada hak-hak anak.

Hari Anak Internasional pertama kali dirayakan pada 1 Juni 1950 yang banyak dirayakan di negara-negara seperti Rusia, Yugoslavia, serta beberapa negara Eropa, Afrika, Asia dan Amerika Latin dan sekitarnya.

Makna dan Sejarah Hari Anak

Hari Anak Internasional adalah peringatan kesejahteraan dan hak anak di seluruh dunia.

Hari Anak Internasional dirayakan sebagai bagian dari Proklamasi 1925 di Jenewa pada Konferensi Dunia tentang Kesejahteraan Anak.

Dilansir situs National Today, Hari Anak Internasional berawal dari Pendeta Dr. Charles Leonard pada tahun 1857.

Ia mengadakan kebaktian khusus untuk anak-anak di gereja yang menjadi kebiasaan tahunan yang dinamakan Rose Day.

Baca Juga: Begini Sikap Mengamalkan Pancasila Sila Ke-2, Anak Wajib Menerapkannya Sejak Dini dalam Kehidupan Sehari-hari

Lalu, pada tahun 1949, Federasi Demokrasi Internasional Wanita bertemu di Rusia dan mendirikan Hari Perlindungan Anak Internasional pertama atau yang sekarang dikenal sebagai Hari Anak Internasional.

Sejak saat itu, Hari Anak Internasional dirayakan berbagai negara pada 1 Juni 1950.

Hari Anak Internasional telah disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Deklarasi Hak Anak.

Pengesahan tersebut dilakukan di Majelis Umum PBB pada tahun 1959.

Peringatan Hari Anak Internasional, tujuannya adalah melindungi dan menghargai hak-hak anak di seluruh dunia, menjamin pendidikan bagi anak-anak, serta penghapusan pekerja anak-anak.

Sehingga, hak-hak anak dapat diberikan dengan maksimal, salah satunya dalam hal pendidikan, yang menjadi tujuan dari Hari Anak Internasional.

Sebagai orang tua yang peduli dengan hak anak, tidak ada salahnya Anda mulai memperhatikan pendidikan anak sejak usia dini.

Pendidikan anak usia dini merupakan titik sentral untuk membangun pondasi dasar kepribadian anak, agar anak menjadi manusia yang beradab di masa mendatang.

Selain itu, pendidikan anak di usia dini menjadi sangat penting karena bisa mengembangkan kapasitas dan efektivitas otak anak, mendorong perkembangan emosional dan intelektual anak, meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental anak, serta mempersiapkan anak untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

Deklarasi Hak Anak

Pada tahun 1924, PBB mengadopsi dokumen sebagai pernyataannya tentang hak-hak anak. Teks asli deklarasi hak-hak anak itu berbunyi:

1. Anak harus diberikan sarana yang diperlukan untuk perkembangan normalnya, baik material maupun spiritual.

Baca Juga: Ajak Anak Mengenal Emosi Lewat Membaca! 500 Buku Dibagikan untuk Sejumlah PAUD di Jakarta pada Peringatan Hari Anak Jakarta Membaca

2. Anak yang lapar harus diberi makan, anak yang sakit harus disusui, anak yang terbelakang harus ditolong, anak yang nakal harus diasuh, dan anak yatim piatu dan anak terlantar harus dinaungi dan ditolong.

3. Anak harus menjadi yang pertama menerima bantuan pada saat kesusahan.

4. Anak harus ditempatkan pada pada posisi mencari nafkah dan harus dilindungi dari segala bentuk eksploitasi.

5. Anak harus dibesarkan dalam kesadaran bahwa bakatnya harus diabdikan untuk melayani sesamanya.

Adanya Hari Anak Internasional juga membuat kita perlu tahu bagaimana kondisi anak-anak di dunia pada saat ini.

Disebutkan bahwa ada sekitar 153 juta anak berusia 5 hingga 14 tahun yang dipaksa menjadi pekerja anak. Kemudian ada sekitar 264 juta anak yang tidak sekolah.

90% anak penyandang disabilitas pun tidak bersekolah.

Mereka bahkan menghadapi berbagai hambatan, mulai dari stigma dan ketidaktahuan hingga kurangnya infrastruktur, materi, dan guru terlatih.

Sementara itu, diperkirakan ada 150 juta anak-anak di seluruh dunia yang terlibat dalam praktik pekerja anak, bahkan tidak memiliki kesempatan menikmati masa kecilnya.

Nah itu dia makna dan sejarah Hari Anak Internasional.

Yuk Moms ikut menegakkan hak anak agar mereka bisa bahagia.

Selain itu masa depan mereka juga akan terjamin.

Baca Juga: Tak Banyak Disadari Orangtua, Krisis Iklim Dapat Mempengaruhi Kesehatan dan Kesejahteraan Anak dalam Berbagai Bentuk