Maple syrup urine disease adalah penyakit lain yang menyebabkan bayi tidak bisa mencerna protein leusin, isoleusin, dan valine.
Sebab itulah bayi tidak boleh mendapatkan ASI atau susu biasa dan hanya boleh diberikan susu formula tanpa kandungan ketiga jenis protein tersebut.
2. Lahir Prematur
Bayi yang lahir kurang bulan atau lahir prematur butuh kalori, lemak, dan protein yang lebih banyak daripada bayi lahir tidak prematur.
Meskipun ASI bayi prematur mengandung kalori, protein, dan lemak yang tinggi, tetapi ASI tersebut akan berubah menjadi ASI normal setelah 3-4 minggu.
Inilah kenapa bayi yang lahir kurang dari 34 minggu kebutuhan gizi ASI-nya tidak bisa terpenuhi lagi setelah bayi berusia tiga minggu.
Untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi tersebut, diperlukan susu formula sebagai penguat ASI yang berisi karbohidrat, protein, dan mineral yang sangat dMomstuhkan bayi prematur.
Protein susu formula ini berasal dari susu sapi, dan bisa dicampur dengan ASI.
3. Moms Tidak Bisa Menyusui
Selain kondisi bayi, kondisi Moms juga turut memengaruhi pemberian susu formula pada bayi.
Moms dengan kondisi berikut ini tidak bisa memberikan ASI kepada bayinya:
- Moms dengan kondisi HIV positif tidak bisa menyusui bayinya karena virus HIV akan menular ke bayi melalui ASI.
- Moms penderita Human T-lymphotropic Virus (HTLV) tipe 1 dan tipe 2 yang bisa menular melalui ASI, dan bisa menyebabkan gangguan saraf setelah bayi dewasa.
Baca Juga: Apakah Tetap Boleh Anak Diare Minum Susu Formula? Begini Penjelasan Sains