Kenali Berbagai Penyebab Bibir Sumbing pada Janin, Ada yang Bisa Moms Hindari Selama Kehamilan

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 7 Juli 2023 | 09:00 WIB
Penyebab bibir sumbing pada janin (pexels)

7. Penggunaan Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bibir sumbing pada janin.

Beberapa obat yang diketahui dapat menyebabkan kelainan pada perkembangan embrio adalah obat anti-kejang, obat pengontrol kehamilan tertentu, dan obat-obatan tertentu yang digunakan dalam pengobatan kanker.

Penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun selama kehamilan.

8. Paparan Infeksi

Beberapa infeksi yang dialami oleh ibu hamil dapat meningkatkan risiko bibir sumbing pada janin.

Misalnya, infeksi virus rubella selama trimester pertama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran bayi dengan bibir sumbing.

Infeksi lain yang juga dapat berkontribusi termasuk infeksi sitomegalovirus (CMV), herpes, dan infeksi lain yang dapat mempengaruhi perkembangan embrio.

9. Faktor Eksternal

Selain faktor-faktor di atas, ada juga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perkembangan bibir sumbing pada janin.

Misalnya, trauma fisik pada perut ibu hamil, seperti kecelakaan atau cedera yang serius, dapat berkontribusi pada kelainan perkembangan.

Radiasi atau paparan bahan kimia berbahaya juga dapat mempengaruhi perkembangan embrio dan meningkatkan risiko bibir sumbing.

Dalam kesimpulan, bibir sumbing pada janin adalah kelainan bawaan yang kompleks dan memiliki banyak faktor penyebab yang mungkin berperan.

Faktor genetik, lingkungan, kekurangan nutrisi, suku, ras, etnis, usia ibu, penggunaan obat-obatan, paparan infeksi, dan faktor eksternal dapat berkontribusi pada risiko kelahiran bayi dengan bibir sumbing.

Baca Juga: Yuk Moms Jaga Kesehatan Mental Anak Penderita Bibir Sumbing dengan Membangkitkan Rasa Percaya Diri Anak

Penting bagi calon ibu untuk menjaga kesehatan selama kehamilan, menghindari paparan faktor risiko yang diketahui, dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memastikan perawatan prenatal yang tepat guna.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan