Sarung Bantal yang Jarang Dicuci Menyimpan Sejuta Bahaya, Jangan Sampai Diabaikan

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 9 Juli 2023 | 09:00 WIB
bahaya sarung bantal jarang dicuci (Freepik)

Beberapa jenis infeksi kulit yang mungkin terjadi termasuk jerawat, folikulitis, atau bahkan infeksi jamur seperti kurap.

4. Penyakit Saluran Pernapasan

Sarung bantal yang tidak dicuci secara teratur juga dapat berkontribusi pada masalah pernapasan seperti sinusitis atau bronkitis.

Kuman dan alergen yang terperangkap di dalamnya dapat memicu reaksi peradangan pada saluran pernapasan dan menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat, batuk, dan sesak napas.

5. Infestasi Tungau Debu

Tungau debu adalah mikroorganisme kecil yang hidup di tempat-tempat yang lembab dan berdebu, termasuk sarung bantal yang tidak dicuci.

Mereka adalah alergen umum yang dapat memicu gejala seperti ruam, gatal-gatal, bersin, dan hidung berair.

Jika sarung bantal tidak dicuci secara teratur, populasi tungau debu dapat berkembang biak dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

6. Risiko Infeksi Bakteri dan Jamur

Sarung bantal yang jarang dicuci menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.

Kondisi lembab dan hangat di dalam sarung bantal yang tidak dicuci merupakan lingkungan ideal bagi mikroorganisme ini untuk tumbuh dan berkembang.

Infeksi bakteri seperti staphylococcus aureus atau infeksi jamur seperti kandidiasis dapat terjadi jika sarung bantal tidak dibersihkan secara teratur.

7. Gangguan Kulit dan Kesehatan Rambut

Sarung bantal yang kotor dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit dan rambut Anda.

Baca Juga: Efektivitas Bantal Anti Peyang untuk Bayi: Fakta dan Keuntungan

Bakteri dan kotoran yang terperangkap di dalamnya dapat menyebabkan iritasi kulit, jerawat, atau bahkan masalah kulit seperti dermatitis.