Nakita.id - Salah satu penyedia KB IUD adalah Puskesmas.
Bagi yang tidak tahu, IUD (Intrauterine Device) salah satu KB untuk mencegah kehamilan non hormonal yang sering dipakai wanita Indonesia.
Salah satu pelayanan KB di puskesmas adalah kontrol untuk memastikan KB IUD yang digunakan masih baik atau tidak.
Kontrol KB IUD di Puskesmas adalah program pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk memberikan layanan pengendalian kelahiran menggunakan metode IUD kepada wanita yang memilihnya.
IUD merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan.
Kontrol KB IUD di Puskesmas adalah bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi kepada masyarakat.
Berikut adalah proses dan manfaat dari kontrol KB IUD di Puskesmas:
1. Pendaftaran dan Konseling
Proses kontrol KB IUD di Puskesmas dimulai dengan pendaftaran.
Wanita yang ingin menggunakan IUD akan mendaftar dan melakukan konseling dengan petugas kesehatan tentang keuntungan, risiko, dan efek samping IUD.
Konseling ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan lengkap sehingga wanita dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatannya.
2. Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum pemasangan IUD dilakukan, wanita akan menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan bahwa kondisi kesehatannya memenuhi syarat untuk menggunakan IUD.
Baca Juga: Penyebab KB IUD Gagal Cegah Kehamilan, Ternyata Bisa karena 4 Hal Ini
Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan tes laboratorium bila diperlukan.
3. Pemasangan IUD
Setelah pemeriksaan kesehatan selesai dan kondisi kesehatan dinyatakan memenuhi syarat, pemasangan IUD dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih.
Prosedur pemasangan IUD biasanya cukup cepat dan tidak memerlukan waktu lama.
Setelah pemasangan, petugas akan memberikan informasi tentang perawatan IUD dan tanda-tanda yang perlu diwaspadai setelah pemasangan.
4. Kontrol Pasca Pemasangan
Kontrol KB IUD di Puskesmas mencakup kunjungan pasca pemasangan untuk memantau kondisi kesehatan dan kenyamanan wanita setelah pemasangan IUD.
Kunjungan kontrol ini biasanya dilakukan dalam beberapa minggu atau bulan setelah pemasangan untuk memastikan bahwa IUD berada pada posisi yang tepat dan tidak menyebabkan masalah kesehatan.
5. Edukasi tentang Efek Samping dan Perawatan IUD
Selama kontrol KB di Puskesmas, petugas kesehatan akan memberikan edukasi kepada wanita tentang efek samping yang mungkin terjadi setelah pemasangan IUD, seperti perubahan pola menstruasi, nyeri, atau keluhan lainnya.
Wanita juga akan diberikan informasi tentang perawatan IUD, tanda-tanda komplikasi yang perlu diwaspadai, dan cara mengatasi masalah yang mungkin terjadi.
6. Pemeriksaan Rutin
Setelah kunjungan kontrol pasca pemasangan, wanita diharapkan untuk melakukan pemeriksaan rutin sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh petugas kesehatan.
Pemeriksaan rutin ini bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan dan kenyamanan wanita serta memastikan bahwa IUD berada pada posisi yang tepat.
7. Konseling Mengenai Metode Kontrasepsi Lainnya
Selama kunjungan kontrol KB di Puskesmas, petugas kesehatan juga akan memberikan konseling tentang berbagai metode kontrasepsi lainnya yang tersedia, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi wanita.
Hal ini penting untuk memberikan opsi yang lebih luas bagi wanita agar dapat memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan mereka.
Manfaat Kontrol KB IUD di Puskesmas:
1. Efektivitas Tinggi
IUD adalah salah satu metode kontrasepsi yang memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan.
Tingkat keberhasilan IUD dapat mencapai lebih dari 99% jika digunakan dengan benar.
2. Tidak Memerlukan Kepatuhan Harian
Salah satu keunggulan IUD adalah tidak memerlukan kepatuhan harian seperti pil kontrasepsi.
Setelah dipasang, IUD dapat bekerja secara efektif selama bertahun-tahun tanpa perlu diingat atau diambil setiap hari.
3. Mudah Dikelola
IUD adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang mudah dikelola.
Wanita hanya perlu melakukan pemeriksaan rutin dan kontrol KB di Puskesmas untuk memastikan IUD berada pada posisi yang tepat dan berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Mengenal Ciri-ciri KB IUD Lepas dan Tindakan yang Perlu Dilakukan
4. Tidak Mempengaruhi Produksi ASI
Salah satu jenis IUD yang paling umum adalah IUD tembaga yang tidak mengandung hormon.
IUD tembaga ini tidak mempengaruhi produksi ASI, sehingga aman digunakan oleh ibu menyusui.
5. Reversibel
IUD adalah metode kontrasepsi yang reversibel.
Jika wanita memutuskan untuk memiliki anak lagi, IUD dapat diangkat dengan mudah dan wanita dapat kembali subur tanpa perlu menunggu waktu yang lama.
6. Mengurangi Risiko Kehamilan Ektopik
Penggunaan IUD telah terbukti dapat mengurangi risiko kehamilan ektopik, yaitu kehamilan yang terjadi di luar rahim.
Kehamilan ektopik adalah kondisi medis yang serius dan dapat membahayakan nyawa.
7. Dapat Menurunkan Risiko Kanker Rahim
Penggunaan IUD hormonal telah terbukti dapat menurunkan risiko kanker rahim pada wanita.
Kontrol KB IUD di Puskesmas adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kontrasepsi bagi masyarakat.
Dengan penggunaan IUD yang tepat dan pemantauan kesehatan yang teratur, wanita dapat menikmati manfaat kontrasepsi yang efektif dan aman untuk mengatur keluarga dengan bijaksana.
Penting bagi wanita untuk mendapatkan informasi yang akurat dan melakukan konsultasi dengan petugas kesehatan sebelum memutuskan menggunakan metode kontrasepsi tertentu, termasuk IUD.
Dengan begitu, wanita dapat membuat keputusan yang bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi kesehatannya.
Baca Juga: Rincian Biaya KB IUD di Puskesmas untuk Pasien Umum Tanpa BPJS