Sinopsis Namaku Alam, Spin Off Novel Pulang karya Leila S Chudori

By Nita Febriani, Jumat, 4 Agustus 2023 | 08:59 WIB
Sinopsis Namaku Alam karya Leila S Chudori (dok. KPG)

Periode prapesan kedua dibuka pada 9-15 Agustus 2023 di semua Gramedia Store di daerah Jawa, Sumatra, dan Bali, dan di teman-teman toko buku lain.

Bonus yang ditawarkan berupa buku bertandatangan cetak (bukan basah) dari penulis dan gantungan kunci spesial.

Sementara untuk prapesan di Gramedia.com, Gramedia Official Store di Tokopedia, Gramedia Official Shop dan KPG Official Shop di Shopee pada periode yang sama, bonus yang ditawarkan berupa artprint dan buku bertanda tangan cetak (bukan basah) dari penulis.

Sinopsis Namaku Alam

Inilah yang kubayangkan detik-detik terakhir Bapak:

18 Mei 1970.

Hari gelap. Langit berwarna hitam dengan garis ungu. Bulan bersembunyi di balik ranting pohon randu.

Sekumpulan burung nasar bertengger di pagar kawat. Mereka mencium aroma manusia yang nyaris jadi mayat bercampur bau mesiu.

Terdengar lolongan anjing berkepanjangan. Empat orang berseragam berbaris rapi, masing-masing berdiri dengan senapan yang diarahkan kepada Bapak.

Hanya satu senapan berisi peluru mematikan. Selebihnya, peluru karet. Tak satu pun di antara keempat lelaki itu tahu siapa yang kelak menghentikan hidup Bapak Pada usianya yang ke-33 tahun.

Segara Alam menjenguk kembali masa kecilnya hingga dewasa. Semua peristiwa tertanam dengan kuat.

Karena memiliki photographic memory, Alam ingat pertama kali dia ditodong senapan oleh seorang lelaki dewasa ketika dia masih berusia tiga tahun; pertama kali sepupunya mencercanya sebagai anak ‘pengkhianat negara’; pertama kali Alam berkelahi dengan seorang anak pengusaha besar yang menguasai sekolah dan pertama kali dia jatuh cinta.

Baca Juga: Resensi Novel Malam Seribu Jahanam, Karya Terbaru Intan Paramaditha

Namaku Alam adalah kisah anak eks tapol yang masih saja dilimpahi ‘kutukan Orde Baru’; sebuah kisah ‘coming of age’.

Segara Alam, seorang anak lelaki pemberang yang mencoba mencari identitasnya, apakah dia hadir di dunia dengan beban sejarah di pundaknya, atau bisa hidup dengan tenang, tanpa atribut ayahnya yang tak sempat dikenalnya.

Namaku Alam adalah kisah pencarian identitas seorang remaja; bagaimana dia mengatasi dendam beberapa dekade karena keluarganya didiskriminasi sepanjang sejarah Indonesia.

Baca Juga: Gramedia Luncurkan CSR Berqurban, Bagikan Hewan Qurban Saat Idul Adha 1444 H