Nakita.id - Pencegahan stunting bisa dilakukan sejak dini, bahkan sebelum hamil.
Kondisi stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, namun juga tumbuh kembangnya.
Tidak hanya itu, stunting juga kerap kali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal.
Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk.
Anak yang terindikasi stunting harus segera ditangani secepat mungkin.
Melansir dari situs resmi BKKBN, stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.
Tapi perlu Moms ketahui, anak yang stunting itu pasti bertubuh pendek.
Sementara yang bertubuh pendek belum tentu stunting.
Oleh karena itu, sangat penting mengetahui ciri-ciri stunting pada anak.
Mengutip Nakita dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ciri-ciri stunting pada anak.
Baca Juga: Cegah Stunting Sejak Masa Kehamilan, Ini Daftar Makanan yang Bisa Dikonsumsi Bumil
Ciri-ciri Stunting pada Anak
- Anak tidak tumbuh dengan kecepatan normal sesuai usianya.
- Pertumbuhan gigi terhambat
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
- Kemampuan fokus dan memori belajarnya dibawah rata-rata.
- Gangguan konsentrasi bisa berpengaruh pada cara berkomunikasi.
- Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.
- Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun karena malnutrisi.
- Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan).
- Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.
Itulah ciri-ciri stunting pada anak yang harus diwaspadai oleh orangtua.
Kenali ciri-ciri anak stunting sejak dini, agar bisa mendapat penanganan segera.
Baca Juga: Optimalisasi untuk Menurunkan Risiko Stunting pada Anak, Ini yang Wajib Diketahui