Ditambah, anak stunting memiliki risiko tinggal kelas dan putus sekolah lebih tinggi.
Anak kurang gizi memiliki performa kurang bagus di sekolah karena sulit berkonsentrasi.
Selain itu, mereka juga memiliki perilaku yang cenderung memicu masalah.
Lebih jauh, anak stunting lebih sering sakit sehingga kerap tidak masuk sekolah.
Dalam jangka panjang, kurangnya pencapaian di sekolah berkorelasi dengan produktivitas dan penghasilan.
Orang dewasa stunting ditunjukkan memiliki pendapatan 22% lebih rendah dibandingkan lainnya.
Kondisi malnutrisi menurunkan produktivitas dalam skala nasional sebanyak 3%.
Permasalahan yang menumpuk serta kondisi fisik yang berbeda dengan orang seusianya bisa memicu rasa tidak percaya diri.
Faktor Pemicu Rasa Tidak Percaya Diri pada Anak Stunting
1. Pengalaman Perbedaan Fisik
Anak yang mengalami stunting mungkin memiliki perbedaan fisik yang mencolok dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
Ini dapat mengakibatkan perasaan rendah diri atau malu karena merasa berbeda dan mungkin menjadi sasaran ejekan atau intimidasi.
Baca Juga: Moms Milenial Perlu Pahami 5 Mitos Stunting yang Sering Bikin Salah Kaprah