Tidak Semuanya Baik untuk Si Kecil, Ini Jenis Ikan yang Tidak Boleh untuk MPASI Anak

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 3 September 2023 | 06:30 WIB
Jenis ikan yang tidak cocok untuk MPASI (Freepik)

Nakita.id - Mengenalkan makanan padat kepada bayi adalah langkah penting dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Makanan pendamping ASI (MPASI) diperkenalkan ketika bayi mencapai usia sekitar enam bulan.

Namun, tidak semua jenis makanan cocok untuk MPASI, terutama dalam hal ikan.

Beberapa jenis ikan memiliki risiko tinggi terhadap paparan logam berat dan kontaminan lainnya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan beberapa jenis ikan yang sebaiknya dihindari saat memilih ikan untuk MPASI.

Makanan yang Tidak Cocok Digunakan untuk MPASI

1. Ikan Hiu

Ikan hiu, terutama ikan hiu besar seperti hiu paus, adalah jenis ikan yang harus dihindari dalam MPASI.

Ini disebabkan oleh tingginya kandungan merkuri dalam ikan hiu. Merkuri adalah logam berat yang dapat membahayakan perkembangan saraf bayi.

Paparan merkuri dapat mengganggu sistem saraf dan perkembangan otak, yang dapat berdampak negatif pada kemampuan belajar dan pertumbuhan anak.

2. Ikan Paus

Ikan paus adalah salah satu jenis ikan besar yang juga mengandung tingkat merkuri yang tinggi.

Baca Juga: MPASI Terlalu Dini yang Tidak Sesuai Anjuran Dokter Bisa Berbahaya Bagi Si Kecil, Ini Risikonya!

Konsumsi ikan paus oleh ibu hamil atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan dapat meningkatkan risiko paparan merkuri.

Oleh karena itu, ikan paus juga sebaiknya dihindari dalam MPASI.

3. Ikan Todak

Ikan todak, atau juga dikenal sebagai ikan marlin, juga termasuk jenis ikan yang perlu dihindari dalam MPASI.

Seperti hiu dan paus, ikan todak juga memiliki potensi tinggi terhadap paparan merkuri yang dapat membahayakan kesehatan bayi yang masih rentan.

4. Ikan Kembung dan Ikan Makarel

Ikan kembung dan ikan makarel adalah beberapa contoh ikan yang dapat mengandung tingkat asam lemak omega-3 yang tinggi.

Meskipun asam lemak omega-3 bermanfaat untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi, namun ikan-ikan ini juga berisiko mengandung tingkat merkuri yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, saat memilih ikan untuk MPASI, pilih ikan dengan kadar merkuri yang lebih rendah, seperti ikan salmon atau ikan teri.

5. Ikan dengan Tingkat Kontaminasi Tinggi

Selain merkuri, ikan juga dapat mengandung kontaminan lain seperti polutan organik persisten (POP) dan polutan lingkungan lainnya.

Baca Juga: Sederet Manfaat Hati Ayam untuk MPASI, Jarang Orang yang Tahu Lo!

Ikan yang hidup di perairan yang terkontaminasi polutan ini dapat membawa risiko bagi kesehatan bayi.

Hindari ikan yang diperoleh dari perairan yang tercemar atau terkontaminasi oleh polutan berbahaya.

6. Ikan yang Berpotensi Menyebabkan Alergi

Beberapa jenis ikan memiliki potensi untuk menyebabkan reaksi alergi pada bayi.

Ini termasuk ikan dengan protein yang cukup kuat dan kompleks, seperti ikan tuna dan ikan tongkol.

Reaksi alergi pada bayi dapat beragam, mulai dari gejala ringan seperti ruam kulit hingga reaksi yang lebih serius seperti sesak napas.

Jika ada riwayat alergi pada keluarga, lebih baik menghindari jenis ikan yang berisiko menyebabkan alergi.

7. Ikan yang Terancam Punah

Selain pertimbangan kesehatan, penting untuk memilih ikan yang dilestarikan dan tidak terancam punah.

Memilih ikan yang berkelanjutan mendukung upaya konservasi sumber daya laut dan lingkungan.

Memperkenalkan ikan dalam MPASI adalah langkah penting untuk memberikan nutrisi yang baik bagi perkembangan bayi.

Baca Juga: Resep MPASI untuk Atas Stunting Anak, Perhatikan Bahan dan Kandungan Nutrisinya!

Namun, penting untuk memilih jenis ikan yang aman dan sehat bagi bayi Anda.

Hindari jenis ikan yang memiliki potensi tinggi terhadap merkuri, kontaminan, dan risiko alergi.

Sebaiknya, pilihlah ikan yang memiliki kadar merkuri yang rendah, seperti ikan salmon, ikan teri, atau ikan kod.

Jika Anda ragu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai pilihan ikan yang paling tepat untuk MPASI bayi Anda.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan