Beliau tidak pernah merasa takut terhadap musuhmusuh yang menghalang-halanginya untuk menegakkan kebenaran.
Sikap seperti inilah yang seharusnya diteladani oleh setiap muslim, karena sesungguhnya tidak ada kekuatan yang sanggup mendatangkan manfaat atau mudarat terhadap siapa pun selain Allah SWT.
Implementasi Sikap Berani Membela Kebenaran dalam Kehidupan
a) Berani menghadapi musuh di medan pertempuran (jihad fii sabiilillah)
Dalam konteks ini, keberanian yang nyata adalah keberanian sebagaimana yang dicontohkan oleh generasi pertama umat Islam.
Mereka tidak takut menghadapi kematian, tidak terjebak pada hubbu ad-dunya dan lebih mencintai kehidupan akhirat, sehingga ketika datang panggilan jihad, maka mereka akan menyambut dengan semangat yang tinggi.
Namun dalam konteks kehidupan abad 21 saat ini, tentu saja jihad fii sabilillah tidaklah harus terjun langsung ke medan perang.
Namun jihad dalam bentuk amar ma’ruf nahiy munkar dengan cara menggelorakan semangat Islam yang ramah bukan Islam yang mudah marah, menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan bela negara sesuai dengan konsep Islam rahmatan lil ‘alamin, dan lain sebagainya.
b) Berani mengatakan kebenaran
Pada tatanan kehidupan saat ini, tidak semua orang berani untuk menyampaikan kebenaran karena khawatir terhadap risiko yang akan ditanggungnya. Lebih banyak orang yang tampil menjadi pengecut, bermain aman dengan menyembunyikan kebenaran yang diketahuinya karena takut menghadapi risiko yang akan ditimbulkannya.
Sejatinya, jika ditinjau dari sisi manfaat dan kemuliaan terhadap harga diri seorang mukmin, maka mengatakan kebenaran adalah sebuah keharusan. Tentu saja dibutuhkan keberanian dan kesiapan menanggung segala dampak dan risiko yang akan ditimbulkan.
c) Berani menyimpan dan menjaga rahasia
Menjaga rahasia adalah perkara yang sangat penting tetapi sulit untuk dilakukan pada era kemajuan teknologi saat ini.
Tidak semua orang mampu menyimpan rahasia yang merupakan amanah yang harus senantiasa dijaga. Dalam hitungan detik, seseorang yang tidak amanah, akan mampu menebar aib dan rahasia orang lain dengan membuat broadcast message melalui media sosial.
Sehingga sikap berani menyimpan rahasia merupakan perkara yang sangat penting untuk menjaga kehormatan seseorang termasuk untuk menjaga keberlangsungan dakwah islamiyah jika rahasia tersebut terkait dengan kehormatan Islam.