Definisi Berani Membela Kebenaran dan Implementasi dalam Kehidupan, Rangkuman Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka

By Aullia Rachma Puteri, Jumat, 1 September 2023 | 17:50 WIB
Definisi Berani Membela Kebenaran dan Implementasi dalam Kehidupan, materi PAI kelas X SMA Kurikulum Merdeka (Freepik.com)

d) Memiliki daya tahan tubuh yang kuat

Seseorang yang memiliki keberanian, haruslah diimbangi dengan daya tahan tubuh yang besar, karena ia akan menghadapi kesulitan, penderitaan dan risiko yang akan terjadi.

Contoh peristiwa yang dialami Bilal bin Rabah yang memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa dalam menghadapi siksaan kaum Quraisy demi mempertahankan akidah dan keyakinan Islam dalam dirinya.

Dalam era modern saat ini pun, seorang muslim yang berani mengatakan dan membela kebenaran harus menyiapkan energi ekstra, karena bisa jadi ia akan mendapat tekanan, ancaman dan juga serangan baik fisik maupun psikis sehingga diperlukan energi ekstra untuk menghadapi orang-orang yang tidak senang terhadap keberaniannya.

e) Mampu mengendalikan hawa nafsu

Rasulullah Saw. telah bersabda bahwa orang yang disebut pemberani, bukanlah orang yang kuat berkelahi, melainkan orang yang mampu mengendalikan nafsunya dengan baik karena menghindari murka dan berharap berkah dari Allah SWT.

Seseorang yang mampu mengendalikan nafsunya sedangkan ia memiliki kesempatan untuk melampiaskan, maka ia dapat digolongkan sebagai seorang yang pemberani. Sebagai contoh seorang penguasa yang dengan kekuasaannya ia bahkan mampu memberikan instruksi untuk menindak tegas orang-orang yang mencaci maki dan menghinanya.

Namun tatkala ia mampu mengendalikan diri dan menahan dengan tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana bagi seluruh rakyatnya, maka ia termasuk golongan pemimpin yang berhasil mengendalikan hawa nafsunya.

f) Berani mengakui kesalahan

Mengakui kesalahan bukanlah persoalan yang mudah. Dibutuhkan keberanian tersendiri agar memiliki jiwa yang besar dan hati yang lapang untuk mengakui kesalahan.

Tidak sedikit orang yang memilih untuk mengelak dan mengingkari kesalahan dan justru menimpakan kesalahan tersebut kepada orang lain. Contoh dalam kehidupan, tidak ada seorang pun yang tidak pernah berbuat kesalahan, karena manusia adalah tempatnya salah dan lupa.

Sehingga berbuat kesalahan merupakan sesuatu yang manusiawi, dan meminta maaf merupakan sebuah amalan yang mulia karena tidak semua orang sanggup melakukannya.

g) Berani objektif menilai diri sendiri

Setiap muslim harus mampu melakukan muhasabah dan introspeksi ke dalam dirinya masing-masing untuk melihat kekurangan dan kelebihan diri sendiri sebelum melihat dan menilai orang lain. Berani bersikap objektif berarti berani jujur terhadap dirinya sendiri.

Orang yang mampu bersikap objektif akan mampu mengenali potensi, memahami kekurangan dan kelebihannya sendiri, mampu mengambil keputusan dan solusi atas setiap persoalan dengan mengukur kemampuannya sendiri serta mampu menentukan strategi agar sukses dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.

Baca Juga: Menghindarkan Diri dari Sifat Temperamental (Ghadab), Rangkuman Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka