Masih Rawan di Indonesia, Begini Upaya Pemerintah untuk Tekan Angka Anemia dan Dukung Kehamilan yang Optimal

By Shannon Leonette, Selasa, 26 September 2023 | 15:13 WIB
Simak penjelasan dari Kepala BKKBN terkait program pembagian tablet tambah darah untuk remaja perempuan dengan harapan dapat mencegah anemia dan mendukung kehamilan yang optimal. (Nakita.id)

Nakita.id - Setiap tahunnya, Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati pada 26 September.

Melalui peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia ini, pasangan diingatkan kembali untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat dalam merencanakan keluarga yang sehat.

Namun sebelum mengetahui manakah kontrasepsi yang tepat, pasangan perlu sadar akan kesehatan reproduksinya masing-masing.

Khususnya, di pihak perempuan yang sangat rentan alami anemia sejak masa remaja.

Sebab, perempuan dengan anemia yang hamil tentu bisa melahirkan keturunan yang kurang sehat juga sesuai harapan.

Selain meningkatkan risiko terjadi anemia, risiko stunting pun bisa menyerang anak tersebut sejak berada dalam kandungan.

Untuk menekan angka anemia di Indonesia, Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) menyampaikan bahwa pemerintah memiliki program pembagian tablet tambah darah. Berikut penjelasan selengkapnya.

Program Pembagian Tablet Tambah Darah dari Pemerintah Indonesia

dr. Hasto mengatakan, dalam rangka mengurangi angka stunting adalah dengan menurunkan kejadian anemia pada perempuan Indonesia.

Salah satunya melalui program pembagian tablet tambah darah, yang dilakukan oleh pihak puskesmas, juga jajaran BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Selain memberikan tablet tambah darah, kita (pemerintah) juga mendorong supaya remaja putri ini melakukan kegiatan serentak minum tablet tambah darah di sekolah agar tidak alami anemia," ujar dr. Hasto dalam acara IG Live Referenata: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi untuk Calon Pengantin pada Senin (25/9/2023).

"Sehingga, remaja putri ini bisa membiasakan diri untuk selalu minum tablet tambah darah," lanjutnya menambahkan.

Baca Juga: Terbilang Tinggi di Indonesia, Perlukah Anak Minum Tablet Tambah Darah untuk Mencegah Anemia?

Kepala BKKBN ini menjelaskan, perempuan yang menstruasi itu mengeluarkan darah hampir 200 CC sebulan sekali selama 2-7 hari siklus.

Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) selaku Kepala BKKBN

"Mungkin mereka merasa baik-baik saja. Makan juga habis banyak, sehingga tidak akan kurang darah," ucapnya.

"Tapi terbukti, bahwa diatas 20 persen remaja kita yang anemia," katanya menekankan.

Belum lagi jika ada yang ingin melakukan donor darah yang hanya dilakukan setiap tiga bulan sekali, tetapi harus keluar darah sebanyak 250 CC.

"Maka dari itu, sekali lagi, tablet tambah darah penting untuk mencegah anemia sejak dini," tegas dr. Hasto.

Selain itu, dr. Hasto juga mengingatkan para catin khususnya yang perempuan untuk melakukan pemeriksaan darah (Hb/hemoglobin) di faskes terdekat seperti bidan, puskesmas, ataupun klinik.

Perlu diingat, biaya pemeriksaan darah tidak terlalu merogoh kocek dalam.

Biayanya sendiri berada di kisaran Rp 5.000 - Rp 10.000.

Namun untuk para catin yang merupakan anggota BPJS Kesehatan, bisa memanfaatkan layanan ini agar biaya pemeriksaan darah bisa gratis.

Akan tetapi, para catin perlu memastikan kembali biaya pemeriksaan darah sesuai dengan kebijakan masing-masing daerah.

Baca Juga: Bukan Hanya Gizi Buruk, Anemia Bisa Jadi Pemicu Utama Stunting karena Alasan Ini

Langkah Penting yang Harus Dilakukan Catin Sebelum Mempersiapkan Kehamilan

Selain mendapatkan pemeriksaan darah, para catin juga perlu mendapatkan pemeriksaan tubuh di faskes terdekat.

Diantaranya, pemeriksaan lingkar lengan atas, berat badan, juga tinggi badan.

Untuk lingkar lengan atas idealnya ada di angka mulai 23.5 cm, sedangkan untuk berat badan atau IMT (indeks massa tubuh) idealnya ada di angka 18.5-24.9 kilogram/m2.

Sementara itu, untuk Hb idealnya di angka 11-12 g/dL.

"Bagi yang ketahuan (tidak sesuai dengan angka yang disarankan), maka harus diet TKTP atau tinggi kalori tinggi protein. Atau bahasa mudahnya, makan yang banyak tapi berkualitas.

Selain itu, dikoreksi dengan minum tablet tambah darah dan makan makanan bergizi untuk mempercepat peningkatan hemoglobin. Seperti daging kambing dan daging sapi yang merupakan daging merah," kata dr. Hasto menjelaskan.

Untuk makanan tinggi kalori tinggi protein, dr. Hasto menyarankan makanan protein hewani yang kaya akan DHA, omega 3, dan APA seperti ikan dan telur yang mudah dijangkau.

"Ikan lebih baik dari telur, karena kaya akan omega 3 yang berkontribusi dalam pembentukan organ-organ termasuk otak pada janin," terangnya.

Maka dari itu, untuk para catin yang akan merencanakan kehamilan kedepannya tapi terkendala kurang darah atau terlalu kurus, segera koreksi terlebih dahulu.

"Supaya tidak hamil juga, pakailah kontrasepsi terlebih dahulu. Baru nanti dikoreksi kekurangan kalori dan protein ataupun Hb-nya. Setelah dikoreksi itulah baru bisa hamil," tutup dr. Hasto.

Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms dan Dads.

Baca Juga: Ulasan Anemia Menyebabkan Stunting, Inilah Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah