Bahaya Air Ketuban Merembes, Ini Penyebab dan Tandanya, Jangan Sampai Terjadi!

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 5 Oktober 2023 | 19:45 WIB
Bahaya air ketuban merembes (Pexels.com/Thiago Borges)

Nakita.id - Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin dalam rahim dan memiliki peran penting dalam melindungi serta memberikan nutrisi ke janin selama kehamilan. Namun, terkadang air ketuban dapat merembes sebelum waktunya, yang dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi ibu hamil dan janin.

Berikut adalah penyebab, tanda-tanda, serta tindakan yang harus diambil ketika air ketuban merembes selama kehamilan.

Penyebab Air Ketuban Merembes

1. Robeknya Ketuban

Salah satu penyebab paling umum air ketuban merembes adalah robeknya membran ketuban. Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau akibat tekanan berlebihan, seperti saat ibu hamil mengangkat beban berat.

2. Infeksi Rahim

Infeksi dalam rahim, seperti infeksi amnion, dapat menyebabkan kerusakan pada membran ketuban dan mengakibatkan merembesnya air ketuban.

3. Kelainan Struktural Membran Ketuban

Kadang-kadang, membran ketuban memiliki kelainan struktural yang membuatnya lebih rentan terhadap robekan.

4. Terlalu Banyak Cairan Ketuban

Jika ibu hamil memiliki terlalu banyak cairan ketuban (hidramnion), tekanan cairan yang tinggi dapat menyebabkan membran ketuban robek.

Tanda-tanda Air Ketuban Merembes

1. Cairan Vaginal yang Tidak Biasa

Tanda yang paling jelas adalah keluarnya cairan dari vagina. Cairan ini bisa berupa air bening, seperti air, atau memiliki sedikit warna kuning atau hijau jika tercampur dengan mekonium (feses janin).

2. Cairan Berbau Aneh

Cairan ketuban yang merembes biasanya tidak memiliki bau yang sama seperti urin atau keputihan.

Bau yang berbeda dapat menjadi tanda yang jelas.

3. Kontraksi

Terkadang, merembesnya air ketuban dapat disertai dengan kontraksi, meskipun tidak selalu. Kontraksi yang terjadi sebelum waktunya bisa menjadi tanda peringatan.

4. Perasaan Basah Terus-Menerus

Ibu hamil mungkin merasa seperti ada yang basah terus-menerus di area genitalnya, bahkan setelah mengganti pakaian dalam.

Baca Juga: Penting untuk Kelancaran Persalinan, Kenali Ciri-ciri Air Ketuban Berkurang