7 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Mulai dari Fungsi dan Waktunya

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 26 November 2023 | 14:30 WIB
Perbedaan air ketuban dan keputihan (Freepik)

Nakita.id - Dalam perjalanan kehamilan dan kesehatan reproduksi wanita, terdapat beberapa fenomena yang seringkali membingungkan dan memerlukan pemahaman yang mendalam.

Salah satu perbandingan yang sering timbul adalah antara air ketuban dan keputihan.

Meskipun keduanya berkaitan dengan organ reproduksi wanita, keduanya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.

Artikel ini akan membahas perbedaan esensial antara air ketuban dan keputihan, membantu membuka tabir mengenai dua aspek kesehatan ini.

Perbedaaan Air Ketuban dan Keputihan

1. Definisi dan Fungsi:

Air Ketuban

Definisi: Air ketuban adalah cairan bening yang mengelilingi janin dalam kantung amnion di dalam rahim sepanjang kehamilan.

Fungsi: Air ketuban memiliki beberapa fungsi kunci, termasuk melindungi janin dari trauma fisik, membantu perkembangan otot dan tulang, serta menjaga suhu yang konstan di sekitar janin.

Keputihan

Definisi: Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina yang normalnya jernih atau putih, dan dapat bervariasi tergantung pada fase siklus menstruasi atau faktor kesehatan tertentu.

Fungsi: Keputihan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan bakteri dan kelembaban di vagina. Ini membantu membersihkan dan melindungi organ reproduksi wanita dari infeksi dan iritasi.

Baca Juga: Permasalahan Ketuban Keruh saat Hamil Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Menandakan Kondisi Ini

2. Warna dan Konsistensi:

Air Ketuban

Warna: Normalnya, air ketuban berwarna bening atau sedikit berwarna kuning muda. Namun, jika air ketuban berwarna hijau, coklat, atau merah, ini dapat menjadi tanda adanya masalah dan perlu segera mendapat perhatian medis.

Konsistensi: Cairan air ketuban umumnya memiliki konsistensi yang agak mirip air, tidak terlalu kental atau berlendir.

Keputihan

Warna: Keputihan yang normal cenderung berwarna bening atau putih susu. Warna kekuningan juga bisa normal, tergantung pada fase siklus menstruasi.

Konsistensi: Konsistensi keputihan dapat bervariasi dari cair hingga lengket atau kental, dan ini bisa berubah sepanjang siklus menstruasi.

3. Waktu Muncul:

Air Ketuban

Waktu Muncul: Air ketuban biasanya pecah selama persalinan, menandai awal dari proses melahirkan.

Pengecualian dapat terjadi, seperti air ketuban pecah sebelum tanda-tanda persalinan lainnya muncul.

Baca Juga: Bahaya Air Ketuban Merembes, Ini Penyebab dan Tandanya, Jangan Sampai Terjadi!

Keputihan

Waktu Muncul: Keputihan dapat terjadi kapan saja selama siklus menstruasi dan juga bisa menjadi lebih banyak selama kehamilan. Keputihan yang normal terus muncul selama sepanjang hidup wanita.

4. Aroma:

Air Ketuban

Aroma: Air ketuban yang normal seharusnya tidak memiliki aroma yang kuat. Jika tercium bau yang tidak sedap atau tidak biasa, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi.

Keputihan

Aroma: Keputihan yang normal seharusnya tidak memiliki aroma yang menyengat atau tidak sedap.

Aroma yang kuat dan tidak biasa bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan lainnya.

5. Frekuensi Keluarnya:

Air Ketuban

Frekuensi Keluarnya: Air ketuban hanya keluar sekali, biasanya saat persalinan dimulai.

Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh! Berikut Masalah Kehamilan yang Jarang Diperhatikan

Jika terjadi kebocoran air ketuban sebelum waktunya, ini dapat menjadi tanda bahaya dan memerlukan perhatian medis segera.

Keputihan

Frekuensi Keluarnya: Keputihan adalah kondisi normal dan dapat terjadi sepanjang waktu, meskipun jumlahnya dapat bervariasi selama siklus menstruasi atau kehamilan.

6. Pentingnya Pemantauan Medis:

Air Ketuban

Pentingnya Pemantauan Medis: Pemantauan air ketuban selama kehamilan sangat penting.

Jika ada kebocoran air ketuban sebelum waktunya atau perubahan warna yang mencurigakan, konsultasikan dengan profesional medis segera.

Keputihan

Pentingnya Pemantauan Medis: Keputihan yang normal tidak memerlukan perhatian medis khusus.

Namun, jika keputihan disertai dengan bau yang tidak sedap, warna yang mencurigakan, atau iritasi, konsultasikan dengan dokter untuk penilaian lebih lanjut.

7. Perubahan Selama Kehamilan:

Baca Juga: Penting! Begini Cara Membedakan Air Ketuban dan Air Kencing Jelang Melahirkan

Air Ketuban

Perubahan Selama Kehamilan: Volumenya meningkat secara signifikan selama trimester kedua dan ketiga kehamilan, dan dapat terus bertambah sepanjang masa kehamilan.Keputihan:

Perubahan Selama Kehamilan: Keputihan dapat meningkat selama kehamilan, terutama karena peningkatan aliran darah ke daerah panggul.

Ini umumnya dianggap normal, tetapi perubahan drastis atau disertai gejala lain harus segera dilaporkan ke dokter.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan