ILO Rilis Studi Terbaru Persepsi Pekerja Indonesia Akan Ekonomi Perawatan, Masih Banyak Perempuan yang Pilih Meninggalkan Karier

By Shannon Leonette, Kamis, 16 November 2023 | 08:53 WIB
Studi ILO terbaru menemukan, masih banyak perempuan pekerja di Indonesia yang memilih untuk meninggalkan karier demi melakukan perawatan. Berikut berita selengkapnya. (Freepik.com)

"Alasan-alasan ini berlaku baik bagi pekerja formal maupun informal di mana 30,1 persen pekerja formal dan 28,2 persen pekerja informal mengatakan bahwa tempat kerja mereka tidak menyediakan program perawatan.

Sementara, 15,4 persen pekerja formal dan 16,8 persen pekerja informal memilih untuk tidak mengikuti program ini karena pemotongan gaji," lapor studi tersebut.

Mekanisme kerja yang fleksibel seperti bekerja dari rumah atau bekerja dari mana saja telah menjadi program perawatan yang paling banyak diadopsi.

Dalam hal menyuarakan aspirasi pekerja mengenai pekerjaan perawatan, 53 persen responden menyatakan tempat kerjanya tidak memiliki serikat pekerja dan 49,2 persen menyatakan perusahaan atau pemerintah daerah tidak mendukung pembentukan serikat pekerja.

Temuan-temuan utama ini dibahas dan dikaji dalam sesi bincang interaktif bertajuk 'Apakah pekerjaan perawatan hanya tanggung jawab perempuan atau tanggung jawab bersama?'.

Sesi bincang interaktif ini menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, diantaranya Lenny N. Rosalin (Wakil Menteri untuk Kesetaraan Gender KemenPPPA); Myra Hanartani (Ketua Komite Regulasi dan Hubungan Kelembagaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)); Melanie Subono (seniman dan aktivis); serta Early Dewi Nuriana (Koordinator Program ILO untuk Ekonomi Perawatan).

"Survei ini merupakan bagian dari dukungan ILO kepada Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan dan merumuskan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional tentang Pekerjaan Perawatan.

Temuan-temuan utama dari survei ini akan digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi tindakan yang tepat dalam mempromosikan pekerjaan perawatan di Indonesia dan mengembangkan kebijakan transformatif yang penting untuk memastikan masa depan pekerjaan yang didasarkan pada keadilan sosial dan mendorong kesetaraan gender untuk semua," kata Diego Rei selaku Penjabat Sementara Direktur ILO untuk Indonesia.

ILO bahkan memperkirakan, investasi pada layanan pengasuhan anak secara universal dan layanan pengasuhan jangka panjang di Indonesia dapat menciptakan 10,4 juta lapangan kerja pada 2035.

Investasi dalam paket kebijakan pengasuhan anak universal dan komprehensif dapat meningkatkan tingkat lapangan kerja perempuan dari 49 persen pada 2019 menjadi 56,8 persen pada 2035.

Bahkan, kesenjangan gender dalam upah bulanan dari 20,6 persen pada 2019 menjadi 10 persen pada 2035. Untuk melihat lebih lengkap terkait studi yang dilakukan ILO bersama KataData Insight Centre, klik tautan berikut.

Baca Juga: Gelar Program Pelatihan, ILO dan UNDP Perkenalkan Prinsip Panduan Mengenai Bisnis dan Hak Asasi Manusia