Risiko Obesitas di Masa Menyusui, Kenali Faktor dan Pemicunya Moms!

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 24 November 2023 | 15:00 WIB
Risiko obesitas di masa menyusu (Freepik)

Nakita.id - Kenali risiko obesitas di masa menyusui yang harus diperhatikan oleh para busui. Yuk simak!

Masa menyusui adalah periode krusial dalam kehidupan seorang ibu dan bayinya.

Selain memberikan nutrisi esensial, menyusui juga memiliki manfaat bagi kesehatan ibu.

Seperti membantu pemulihan tubuh setelah melahirkan dan mengurangi risiko obesitas.

Namun, ironisnya, ada juga risiko obesitas yang dapat timbul selama masa menyusui.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai risiko obesitas di masa menyusui.

Risiko Obesitas di Masa Menyusui

1. Dampak Hormonal dan Metabolik

Masa menyusui memengaruhi hormon dan metabolisme tubuh.

Produksi ASI (Air Susu Ibu) membutuhkan energi ekstra, yang sebagian besar diambil dari lemak tubuh.

Meskipun ini dapat membantu dalam penurunan berat badan pasca-melahirkan, ada situasi di mana kelebihan asupan kalori atau kebiasaan makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penumpukan lemak, meningkatkan risiko obesitas.

2. Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup

Baca Juga: BERITA POPULER: Obat Kuat Asli Papua yang Bisa Tingkatkan Vitalitas Pria dan Wanita hingga Dongkrak Stamina Bercinta dengan Minum Obat Kuat Telur yang Dicampur Sprite

Menyusui dapat memicu perubahan pola makan dan gaya hidup.

Beberapa ibu mungkin merasa lapar lebih sering atau memiliki keinginan makanan tertentu, sementara yang lain mungkin mengalami stres atau kelelahan yang memicu konsumsi makanan tidak sehat.

Ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pembakaran energi dapat menjadi faktor risiko obesitas jika tidak dikelola dengan baik.

3. Stres dan Kurang Tidur

Masa menyusui seringkali berhubungan dengan stres dan kurang tidur karena tuntutan perawatan bayi.

Stres dan kurang tidur dapat memengaruhi kadar hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme, menyebabkan keinginan untuk makan makanan tinggi kalori dan mengubah cara tubuh menyimpan lemak, yang berpotensi meningkatkan risiko obesitas.

4. Genetika dan Faktor Keturunan

Faktor genetika juga dapat memainkan peran dalam kecenderungan obesitas.

Jika seorang ibu memiliki riwayat keluarga dengan obesitas, maka risiko tersebut dapat meningkat.

Meskipun genetika tidak dapat diubah, pemahaman akan faktor risiko ini dapat membantu ibu untuk lebih waspada terhadap kebiasaan makan dan gaya hidup yang sehat.

5. Pentingnya Aktivitas Fisik

Baca Juga: Fajri Pria yang Viral karena Obesitas dengan Bobot 300 Kg Meninggal Dunia

Aktivitas fisik adalah elemen penting dalam pengelolaan berat badan dan pencegahan obesitas.

Namun, beberapa ibu mungkin merasa sulit untuk menyisihkan waktu untuk latihan selama masa menyusui karena tanggung jawab merawat bayi.

Oleh karena itu, mencari cara untuk menyertakan aktivitas fisik yang ringan dan dapat dilakukan di rumah dapat membantu menjaga keseimbangan energi.

6. Diet Seimbang dan Nutrisi Optimal

Diet ibu menyusui memiliki dampak langsung pada kesehatan ibu dan kualitas ASI yang dihasilkannya.

Makanan tinggi gizi, seperti buah-buahan, sayuran, sumber protein yang sehat, dan biji-bijian utuh, sangat penting.

Mengonsumsi makanan bergizi dapat membantu mencegah penumpukan lemak berlebih dan memberikan nutrisi yang diperlukan untuk ibu dan bayi.

7. Konsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter

Mengonsultasikan diri dengan ahli gizi atau dokter selama masa menyusui dapat memberikan panduan khusus terkait kebutuhan nutrisi dan asupan kalori.

Profesional kesehatan dapat membantu merancang rencana makan yang sesuai dan memberikan saran tentang cara menjaga berat badan yang sehat.

8. Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

Baca Juga: Bahaya Obesitas pada Anak, Kenali Risiko dan Pentingnya Pencegahan

Kesehatan mental juga memainkan peran kunci dalam pengelolaan berat badan.

Merawat bayi dapat menimbulkan stres dan tekanan, dan menjaga kesehatan mental sangat penting.

Aktivitas relaksasi, dukungan sosial, dan pengelolaan stres yang efektif dapat membantu mencegah perilaku makan yang tidak sehat yang dapat menyebabkan obesitas.

9. Monitoring Kesehatan dan Berat Badan Secara Teratur

Memonitor kesehatan secara teratur melibatkan pemantauan berat badan, tingkat aktivitas fisik, dan pola makan.

Ini membantu ibu untuk lebih sadar terhadap perubahan dan memungkinkan pengambilan tindakan pencegahan jika ada kecenderungan peningkatan berat badan yang signifikan.