Bahaya Lemah Jantung Saat Hamil Tidak Hanya Berdampak pada Ibu, Ini Risiko yang Bisa Terjadi pada Janin

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 1 Desember 2023 | 13:30 WIB
Bahaya lemah jantung saat hamil (Freepik.com/senivpetro)

Nakita.id – Kehamilan memang seharusnya menjadi momen yang membahagiakan.

Tetapi, bagi sebagian perempuan dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti lemah jantung, kehamilan dapat menjadi sesuatu yang penuh tantangan.

Ya, apabila mengalami lemah jantung saat hamil, maka Moms perlu menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.

Pasalnya, kondisi tersebut rentan menimbulkan sejumlah bahaya untuk ibu maupun janin.  

Apa saja dampaknya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Lemah jantung saat hamil

Lemah jantung, atau gagal jantung, adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien.

Saat hamil, beban kerja jantung meningkat karena perlu memasok darah ke janin yang berkembang.

Bagi wanita yang telah didiagnosis dengan lemah jantung sebelum hamil, risikonya pun dapat meningkat.

Agar dapat mengantisipasinya, berikut adalah dampak lemah jantung pada ibu hamil maupun janin.

Dampak lemah jantung pada ibu hamil dan janin

1. Peningkatan risiko komplikasi

Wanita dengan lemah jantung memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti preeklamsia dan diabetes gestasional.

2. Tekanan darah tinggi

Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang dapat merugikan kesehatan ibu dan janin.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Sariawan, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya Moms

3. Kurangnya nutrisi dan oksigen untuk janin

Lemah jantung dapat mengurangi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi ke janin, sehingga berpotensi menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.

4. Edema (pembengkakan)

Kondisi ini dapat meningkat selama kehamilan dan dapat menjadi lebih signifikan pada wanita dengan lemah jantung.

5. Risiko kelahiran prematur

Wanita dengan lemah jantung cenderung memiliki risiko kelahiran prematur, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada bayi.

Cara mencegah dan mengelola lemah jantung saat hamil

1. Konsultasi dengan ahli kardiologi

Penting untuk berkonsultasi dengan ahli kardiologi sebelum hamil untuk mengevaluasi risiko dan merencanakan manajemen yang sesuai.

2. Pemantauan teratur

Monitoring tekanan darah dan fungsi jantung secara rutin diperlukan selama kehamilan.

3. Pola makan dan gaya hidup sehat

Adopsi pola makan sehat, pembatasan asupan garam, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengelola beban kerja jantung.

4. Istirahat yang cukup

Memberikan tubuh istirahat yang cukup sangat penting untuk menghindari peningkatan stres pada jantung.

5. Manajemen stres

Praktik relaksasi seperti yoga atau meditasi dapat membantu mengelola stres yang dapat memperburuk kondisi jantung.

Lemah jantung saat hamil bukanlah kondisi yang sepele. Maka dari itu, penting bagi wanita dengan riwayat lemah jantung untuk mendapatkan perawatan prenatal yang cermat dan bekerja sama dengan tim medis untuk mengelola kondisi mereka.

Dengan pemantauan yang tepat dan langkah-langkah pencegahan, kehamilan dapat dijalani dengan aman, dan risiko komplikasi dapat diminimalisir.

Semoga bermanfaat, Moms!

Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil Jangan Dibiarkan Saja, Kenali Gejala dan Cara untuk Mengatasinya