Nakita.id - Bagi seorang ibu hamil, mengalami BAB keras bisa menjadi salah satu tantangan yang tidak menyenangkan.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Ketahui penyebab, gejala, serta cara mengatasi BAB keras pada ibu hamil.
Penyebab BAB Keras pada Ibu Hamil
1. Kurangnya Cairan
Salah satu penyebab umum BAB keras adalah kurangnya cairan dalam tubuh.
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak cairan untuk mendukung perkembangan janin, dan kekurangan cairan dapat menyebabkan tinja mengeras.
2. Kurang Serat dalam Diet
Diet rendah serat dapat menyebabkan BAB keras. Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan sereal untuk menjaga pencernaan tetap lancar.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik membantu merangsang peristaltik usus dan mempromosikan pencernaan yang sehat.
Kurangnya olahraga dapat menyebabkan penumpukan tinja yang keras.
4. Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi usus, menyebabkan konstipasi, dan akhirnya BAB keras.
Gejala BAB Keras pada Ibu Hamil
1. Kesusahan Buang Air Besar
Ibu hamil yang mengalami BAB keras mungkin mengalami kesulitan buang air besar dan merasa perlu mengejan lebih keras.
2. Perut Kembung dan Nyeri
Tinja yang keras dapat menyebabkan perut kembung dan nyeri, membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, Begini Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi saat Hamil
3. Wasir
Konstipasi dan BAB keras dapat meningkatkan risiko wasir pada ibu hamil karena peningkatan tekanan di daerah panggul.
Cara Mengatasi BAB Keras pada Ibu Hamil
1. Konsumsi Cairan Cukup
Pastikan ibu hamil mengonsumsi cukup cairan, terutama air, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan melonggarkan tinja.
2. Tambahkan Serat dalam Diet
Sertakan makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan sereal dalam diet harian untuk meningkatkan volume tinja dan melancarkan pencernaan.
3. Olahraga Ringan
Aktivitas fisik ringan, seperti berjalan atau berenang, dapat membantu merangsang peristaltik usus dan mencegah konstipasi.
4. Suplemen Serat
Jika sulit memenuhi kebutuhan serat dari makanan, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen serat setelah berkonsultasi dengan dokter.
5. Konsultasikan dengan Dokter
Jika masalah BAB keras berlanjut atau menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, segera konsultasikan dengan dokter untuk saran dan penanganan lebih lanjut.
BAB keras pada ibu hamil mungkin umum terjadi, tetapi langkah-langkah pencegahan dan penanganan dapat membantu mengatasi masalah ini.
Dengan memperhatikan asupan cairan, meningkatkan konsumsi serat, dan menjaga aktivitas fisik, ibu hamil dapat menjaga pencernaan tetap sehat dan mengurangi risiko komplikasi.
Jika masalah berlanjut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan yang sesuai.
Dengan menerapkan tips di atas, diharapkan ibu hamil dapat menghadapi masalah BAB keras dengan lebih baik, menjaga kesehatan pencernaan mereka selama masa kehamilan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Pentingnya Asam Folat Bagi Calon Ibu Hamil untuk Mencegah Stunting