Frekuensi menyusui juga dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu bayi.
5. Perhatikan Tanda-Tanda Kebutuhan Tambahan
Selain mematuhi tabel dan panduan umum, orangtua juga harus memperhatikan tanda-tanda kebutuhan tambahan.
Jika bayi tampak lapar atau tidak puas setelah menyusu, mungkin perlu diberikan jumlah ASI yang lebih banyak.
6. Konsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter Anak
Setiap bayi adalah individu yang unik, dan kebutuhan nutrisinya dapat bervariasi.
Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi kesehatan dan perkembangan bayi.
7. Pentingnya Responsif terhadap Kebutuhan Bayi
Lebih dari sekadar menghitung kebutuhan ASI, responsivitas terhadap kebutuhan bayi sangat penting.
Orangtua perlu memahami isyarat bayi saat lapar atau kenyang, serta memberikan perhatian ekstra jika bayi sedang tumbuh pesat atau mengalami perkembangan tertentu.
8. Beradaptasi dengan Perubahan Perkembangan
Kebutuhan ASI bayi tidak tetap dan dapat berubah seiring pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Orangtua perlu siap untuk beradaptasi dengan perubahan ini, dan dapat mengubah pola pemberian ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
9. Dukungan untuk Ibu Menyusui
Penting untuk memberikan dukungan ekstra pada ibu yang menyusui.
Kesehatan dan pola makan ibu dapat memengaruhi kualitas ASI.
Baca Juga: Bolehkah ASI Beku Langsung Dihangatkan? Simak Penjelasannya