Kenapa Bayi Berhenti Menangis Saat Digendong? Ternyata Ini Penyebabnya

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 25 Februari 2024 | 08:00 WIB
Kenapa bayi berhenti menangis saat digendong (Freepik)

Nakita.id - Bayi seringkali mengkomunikasikan kebutuhan mereka dengan menangis.

Namun, kadang-kadang mereka juga berhenti menangis secara tiba-tiba ketika digendong.

Fenomena ini sering membuat para orangtua penasaran dan ingin mengetahui alasan di balik perilaku ini.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa bayi bisa berhenti menangis saat digendong dan apa manfaatnya bagi perkembangan mereka.

Penyebab Bayi Berhenti Menangis Saat Digendong

1. Rasa Aman dan Ketenangan

Salah satu alasan utama mengapa bayi berhenti menangis saat digendong adalah karena merasa aman dan nyaman dalam pelukan orang yang mereka percayai.

Gendongan memberikan perasaan hangat, dekat, dan terlindungi yang mirip dengan perasaan yang mereka alami ketika masih berada dalam kandungan ibu.

Kontak kulit dengan kulit dan detak jantung yang terdengar dekat dengan telinga bayi juga dapat memberikan rasa tenang yang membuat mereka merasa nyaman dan aman.

2. Pengaruh Oksitosin

Oksitosin adalah hormon cinta dan kelekatan yang dilepaskan baik oleh bayi maupun orang yang menggendongnya saat kontak fisik terjadi.

Hormon ini tidak hanya meningkatkan rasa kelekatan antara bayi dan penggendongnya, tetapi juga memiliki efek menenangkan yang dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan pada bayi.

Baca Juga: Selang Beberapa Jam Felicya Angelista Melahirkan, Istri Caesar Hito Sudah Kuat Gendong Anak Pertama Sambil Jaga Baby Z

Ketika oksitosin dilepaskan, bayi merasa lebih tenang dan mungkin berhenti menangis sebagai respons terhadap perasaan tersebut.

3. Kurangnya Stimulasi

Bayi mungkin juga berhenti menangis saat digendong karena kurangnya stimulasi yang mereka alami.

Ketika mereka digendong, mereka mungkin merasa nyaman dan terhibur oleh perasaan hangat dan dekat dengan penggendongnya, yang mengalihkan perhatian mereka dari ketidaknyamanan atau kegelisahan yang menyebabkan mereka menangis sebelumnya.

Gendongan juga bisa memberikan rangsangan sensorik yang menyenangkan bagi bayi, seperti gerakan lembut dan suara detak jantung.

3. Respons Terhadap Suara dan Gerakan

Bayi memiliki naluri alami untuk merespons suara dan gerakan sejak lahir.

Saat mereka digendong, mereka mungkin merespons suara-suara yang tenang dan menghibur dari penggendongnya, seperti suara bisikan atau nyanyian lembut.

Gerakan yang lembut dan teratur dari gendongan juga dapat memberikan rangsangan yang menyenangkan bagi bayi, yang dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang mungkin mereka alami sebelumnya.

4. Pemberian Kepastian

Bayi mungkin berhenti menangis saat digendong karena mereka merasa diberi kepastian dan kenyamanan.

Baca Juga: Suka Sembarangan Gendong Bayi? Ternyata Salah Satu Kesalahan Saat Menggendong Bayi Dilakukan Orang Banyak

Ketika mereka merasa nyaman dalam gendongan, mereka mungkin menyadari bahwa kebutuhan mereka akan dipenuhi dan mereka akan diberi perhatian yang diperlukan oleh penggendongnya.

Ini dapat memberikan perasaan aman dan memperkuat ikatan antara bayi dan penggendongnya.

5. Mengatur Kondisi Fisiologis

Selain memberikan kenyamanan emosional, gendongan juga dapat membantu mengatur kondisi fisiologis bayi.

Ketika bayi digendong dalam posisi tegak atau semi-tegak, ini dapat membantu mengurangi gejala seperti refluks asam atau kolik yang mungkin membuat mereka tidak nyaman dan menangis.

Selain itu, gendongan juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi udara dan pencernaan bayi, yang dapat memberikan efek menenangkan dan membuat mereka berhenti menangis.

6. Manfaat untuk Penggendong

Selain manfaat yang dirasakan oleh bayi, menggendong juga memiliki manfaat yang signifikan bagi penggendongnya.

Membawa bayi dalam gendongan dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan pada penggendongnya, serta meningkatkan rasa kelekatan antara mereka dan bayi mereka.

Gendongan juga memungkinkan penggendong untuk melakukan kegiatan lain sambil tetap dekat dengan bayi mereka, seperti membersihkan rumah atau berjalan-jalan di luar rumah.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan

Baca Juga: Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Gendong Bayi, Coba Pahami Hal Ini Dulu