Dirayakan Meriah! Ini Perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 29 Februari 2024 | 14:15 WIB
Perbedaan hari raya Galungan dan kuningan di Bali (Freepik.com)

Nakita.id - Perayaan Galungan dan Kuningan adalah dua perayaan agama Hindu yang sangat penting di Bali, Indonesia.

Kedua perayaan ini memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat Bali dan dianggap sebagai momen spiritual yang sakral.

Meskipun keduanya terkait dengan perayaan agama Hindu, Galungan dan Kuningan memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal makna, ritual, dan suasana perayaan.

Inilah penjelasan perbedaan antara hari raya Galungan dan Kuningan di Bali.

Hari Raya Galungan

Galungan adalah perayaan yang dirayakan untuk menghormati keberadaan Tuhan sebagai Sang Pencipta dan juga leluhur yang sudah meninggal.

Perayaan Galungan berlangsung selama 10 hari dan dimulai pada hari Rabu Kliwon Dungulan, yang jatuh setiap 210 hari.

Berikut adalah beberapa ciri khas perayaan Galungan di Bali.

1. Penyelenggaraan Penjor

Salah satu ciri khas Galungan adalah penjor, yaitu tiang bambu yang dihiasi dengan berbagai macam hiasan seperti janur (daun kelapa), buah-buahan, dan bunga.

Penjor ini dipasang di depan rumah-rumah sebagai simbol kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).

2. Pemberkatan Pura

Selama perayaan Galungan, umat Hindu di Bali juga melakukan ziarah ke pura (kuil) untuk bersembahyang dan memohon berkat.

Pura dihias dengan ornamen khusus dan dihiasi dengan dupa dan bunga-bunga sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.

Baca Juga: Rangkaian Upacara Hari Raya Galungan dan Kuningan, Salah Satunya Ada Tradisi Tolak Bala