Salah satu makanan khas yang disajikan selama Galungan adalah lawar, sebuah hidangan daging cincang yang dicampur dengan rempah-rempah dan kelapa parut.
Selain itu, juga disajikan berbagai jenis jajan pasar dan kue tradisional Bali lainnya.
Galungan juga menjadi waktu yang penting untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat.
Selama perayaan ini, banyak orang Bali yang melakukan kunjungan ke rumah kerabat untuk bertemu, berbicara, dan berbagi kebahagiaan bersama.
Kuningan adalah hari raya yang dirayakan sepuluh hari setelah Galungan.
Ini merupakan hari terakhir dari siklus perayaan Galungan dan dianggap sebagai waktu untuk menghormati leluhur yang sudah meninggal.
Berikut adalah beberapa ciri khas perayaan Kuningan di Bali.
Pada hari Kuningan, umat Hindu di Bali pergi ke pura (kuil) untuk bersembahyang dan memberikan persembahan kepada leluhur.
Mereka membawa banten (persembahan) berupa makanan dan bunga yang diletakkan di tempat ibadah.
Selama perayaan Kuningan, pura dan altar leluhur dibersihkan dan dihias dengan hiasan-hiasan khusus.
Ini dilakukan sebagai tanda penghormatan dan kesiapan untuk menerima kedatangan roh leluhur yang akan turun ke bumi.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR