Kenapa Ibu Hamil Dilarang Naik Motor? Ini Bahaya dan Risiko yang Perlu Diketahui

By Ratnaningtyas Winahyu, Minggu, 21 April 2024 | 15:00 WIB
Penyebab ibu hamil dilarang naik motor (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Ketika sedang hamil, banyak aspek kesehatan yang perlu diperhatikan.

Salah satu hal yang sering kali menjadi perdebatan adalah apakah ibu hamil boleh atau tidak boleh naik motor.

Meskipun terdapat pendapat yang beragam, banyak ahli kesehatan dan dokter sepakat bahwa naik motor saat hamil dapat meningkatkan risiko dan bahaya yang perlu dihindari.

Kira-kira apa yang menjadi penyebabnya?

Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Penyebab ibu hamil dilarang naik motor

Melansir dari berbagai sumber, inilah alasan mengapa ibu hamil dilarang naik motor dan risiko apa saja yang terkait dengan hal tersebut.

1. Guncangan dan getaran

Naik motor seringkali melibatkan guncangan dan getaran yang kuat.

Hal ini dapat berdampak negatif pada janin yang sedang berkembang di dalam rahim.

Getaran yang terjadi saat berkendara dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan janin.

2. Risiko kecelakaan

Kecelakaan saat berkendara motor adalah risiko yang selalu ada, bahkan bagi pengendara yang berpengalaman sekalipun.

Bagi ibu hamil, risiko ini menjadi lebih serius karena dapat menyebabkan cedera pada perut dan janin.

Baca Juga: DBD pada Ibu Hamil Bisa Mengancam Nyawa, Cari Tahu 7 Langkah Pengobatan yang Tepat

Bahkan, kecelakaan kecil sekalipun dapat memiliki dampak yang besar.

3. Stres dan kecemasan

Menghadapi lalu lintas yang padat, cuaca yang buruk, atau pengendara lain yang tidak memerhatikan keselamatan dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan pada ibu hamil.

Kondisi emosional yang tidak stabil dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin.

4. Pengaruh gas buang

Gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor mengandung zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida dan hidrokarbon.

Paparan terus-menerus pada gas buang ini dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin, terutama dalam jangka waktu yang panjang.

5. Kondisi fisik dan keseimbangan tubuh

Selama masa kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan fisik yang signifikan.

Keseimbangan tubuh juga dapat terganggu, membuatnya lebih rentan terhadap kecelakaan saat berkendara motor.

Bahkan, melakukan manuver sederhana seperti menikung atau berhenti tiba-tiba dapat menjadi sulit dan berisiko.

6. Pelayanan kesehatan yang terbatas

Jika terjadi keadaan darurat atau masalah kesehatan saat sedang berkendara motor, akses terhadap pelayanan kesehatan menjadi terbatas.

Hal ini dapat menyulitkan dalam memberikan pertolongan yang cepat dan tepat jika terjadi sesuatu pada ibu hamil atau janin.

Meskipun terdapat beberapa risiko dan bahaya yang terkait dengan naik motor saat hamil, terkadang ada situasi yang memaksa ibu hamil untuk tetap melakukan aktivitas tersebut.

Baca Juga: Cara Aman Ibu Hamil Mudik Lebaran, Ini Panduan untuk Diperhatikan

Dalam hal ini, ada beberapa langkah yang dapat Moms lakukan untuk meminimalisir risiko:

- Gunakan helm yang sesuai dan aman.

- Hindari berkendara di jalanan yang berat lalu lintasnya atau berbahaya.

- Pastikan motor dalam kondisi baik dan terawat.

- Berkendara dengan kecepatan yang sesuai dan hati-hati.

- Selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan saran yang tepat.

Nah, itu dia Moms alasan mengapa ibu hamil dilarang naik motor.

Penting untuk diingat bahwa kesehatan ibu dan janin harus menjadi prioritas utama selama masa kehamilan.

Jika memungkinkan, sebisa mungkin hindari naik motor.

Alangkah lebih baiknya Moms menggunakan alternatif transportasi yang lebih aman dan nyaman bagi ibu hamil.

Konsultasikan juga dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi kesehatan individu. (*)

Baca Juga: Pantangan Ibu Hamil dengan Kandungan Lemah, Simak Panduan dan Penjelasan Lengkapnya