Perubahan Tubuh Wanita Setelah Melahirkan, Bukan Hanya Fisik Saja

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:00 WIB
Perubahan tubuh wanita setelah melahirkan (Freepik)

Nakita.id - Perubahan tubuh wanita setelah melahirkan bisa berbeda-beda pada setiap Moms, tapi ini yang harus kalian tahu.

Melahirkan adalah salah satu pengalaman paling luar biasa dalam hidup seorang wanita.

Namun, seiring dengan kebahagiaan menjadi ibu, datang juga serangkaian perubahan fisik dan emosional yang signifikan.

Memahami perubahan ini adalah kunci untuk menghadapi masa pascapersalinan dengan kesiapan dan ketenangan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai perubahan tubuh yang dialami wanita setelah melahirkan, serta bagaimana menghadapinya dengan bijak.

Perubahan Tubuh Wanita Setelah Melahirkan

1. Perubahan Fisik pada Tubuh

a. Perut dan Area Panggul

Setelah melahirkan, perut wanita tidak langsung kembali ke bentuk semula.

Rahim yang membesar selama kehamilan membutuhkan waktu untuk mengecil kembali ke ukuran normal, yang bisa memakan waktu hingga beberapa minggu atau bulan.

Area panggul juga mengalami perubahan akibat peregangan selama persalinan, yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kontrol kandung kemih sementara.

b. Berat Badan

Baca Juga: Hubungan Mental yang Sehat Setelah Melahirkan dan Produksi ASI Berlimpah

Penurunan berat badan setelah melahirkan bisa menjadi tantangan. Sebagian berat badan biasanya hilang segera setelah persalinan karena bayi, plasenta, dan cairan ketuban.

Namun, lemak yang disimpan selama kehamilan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk hilang.

c. Payudara

Payudara mengalami banyak perubahan selama dan setelah kehamilan, terutama jika menyusui.

Mereka bisa menjadi lebih besar, lebih berat, dan lebih lembek setelah produksi ASI dimulai.

2. Perubahan Hormonal

a. Suasana Hati dan Emosi

Perubahan hormon yang drastis setelah melahirkan dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang signifikan.

Banyak wanita mengalami "baby blues" yang ditandai dengan perasaan sedih, cemas, atau mudah tersinggung.

Dalam beberapa kasus, bisa berkembang menjadi depresi pascapersalinan.

b. Libido dan Kehidupan Seksual

Baca Juga: Olahraga Setelah Melahirkan Caesar yang Aman untuk Mengembalikan Tubuh

Banyak wanita mengalami perubahan dalam dorongan seksual mereka setelah melahirkan, yang bisa disebabkan oleh kelelahan, perubahan fisik, atau fluktuasi hormon.

3. Perubahan Kulit dan Rambut

a. Stretch Marks dan Pigmentasi

Stretch marks sering muncul di perut, paha, dan payudara selama kehamilan dan mungkin tidak langsung hilang setelah melahirkan.

Selain itu, perubahan hormon dapat menyebabkan perubahan pigmentasi kulit, seperti melasma.

b. Rambut Rontok

Setelah melahirkan, banyak wanita mengalami rambut rontok yang signifikan, yang disebabkan oleh perubahan hormon.

4. Pemulihan dari Persalinan

a. Luka Persalinan

Jika melahirkan secara normal, luka perineum atau episiotomi membutuhkan waktu untuk sembuh.

Demikian pula, bekas luka operasi caesar memerlukan perawatan khusus.

Baca Juga: Wujudkan Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Amankah Pijat Setelah Melahirkan?

Melahirkan membawa perubahan yang mendalam pada tubuh dan emosi wanita.

Memahami perubahan ini dan mengetahui cara menghadapinya adalah kunci untuk menjalani masa pascapersalinan dengan lebih baik.

Penting untuk diingat bahwa setiap wanita berbeda, dan proses pemulihan juga bervariasi. Dukungan dari orang-orang terdekat dan perawatan diri yang baik akan sangat membantu dalam menghadapi transformasi ini.

Dengan kesabaran dan pemahaman, wanita dapat merangkul perubahan pascapersalinan dan menikmati peran baru sebagai ibu dengan lebih tenang dan bahagia.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan