Pemerintah Gencar Lakukan Pencegahan Stunting, Ini Pentingnya Pemberian TTD pada Remaja Putri

By Shannon Leonette, Rabu, 22 Mei 2024 | 11:30 WIB
Pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri adalah salah satu upaya yang penting dilakukan untuk mencegah stunting sejak dini. (Freepik.com)

Nakita.id - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, terus gencar melakukan upaya pencegahan stunting.

Hal ini bertujuan agar prevalensi stunting di Indonesia mencapai 14 persen di tahun 2024.

Salah satu pencegahan stunting yang dilakukan adalah dengan pemberian TTD (tablet tambah darah) kepada remaja putri.

Melansir laman Sehat Negeriku - Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pemberian TTD bermanfaat untuk mencegah anemia yang berakibat pada kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa.

Juga, mencegah penurunan produktivitas dan prestasinya.

Bahkan, untuk menyiapkan mereka untuk melahirkan bayi yang sehat dan terhindar dari stunting.

“Stunting itu yang paling penting adalah sebelum hamil, ibunya harus sehat.

Kalau (ibunya) tidak sehat, anaknya nanti pasti stunting,” jelas Budi.

Budi menekankan, remaja putri tidak boleh terkena anemia, dimana HB-nya di bawah 12 dan menandakan zat besinya kurang.

Sebagai bentuk kewaspadaan dini, Menkes menyarankan para remaja putri rutin melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin setidaknya 6 atau 12 bulan sekali.

Pemeriksaan bisa dilakukan di puskesmas tanpa dipungut biaya alias gratis.

Baca Juga: Negara China Berhasil Menurunkan Angka Stunting, Inilah Rahasianya

“Pesan saya buat remaja putri, supaya hidupnya sehat dan anaknya nanti tidak stunting, tes darah minimal satu tahun sekali.

Kalau angkanya di bawah 12, harus minum TTD. Kalau HB sudah di atas 13, jaga kesehatannya dan makannya yang cukup,” kata Budi berpesan.

Di samping itu, Menkes juga mengimbau remaja putri untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Terutama, makanan tinggi protein yang kaya akan zat besi.

Juga, buah dan sayur yang kaya akan vitamin A, C, dan E.

“Makanannya juga harus sehat dan banyak.

Banyaknya itu bukan banyak nasinya, tapi diperbanyak protein hewani seperti ayam dan telur, sayur dan buahnya juga diperbanyak,” tegas Budi.

Budi juga menekankan untuk selalu imbangi dengan aktivitas fisik secara rutin, minimal 30 menit per hari.

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Yuk, kita sama-sama cegah stunting sedini mungkin.

Yakni, dimulai dari usia remaja, agar bisa menjadi calon ibu yang sehat dan melahirkan anak tanpa stunting. (*)

Baca Juga: Cara Memperbaiki Pola Makan untuk Anak Terhindar dari Stunting, Ini Penjelasan WHO