Ramai Isu Gula Tambahan dalam Susu Formula dan Makanan Bayi, Ini Tanggapan Produsen

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 27 Mei 2024 | 11:22 WIB
PT Nestlé Indonesia memberikan penyataan resmi terkait pemberitaan gula tambahan dalam susu formula dan makanan bayi. (Freepik.com)

Nakita.id – Belakangan ini, ramai beredar isu gula tambahan dalam susu formula dan makanan bayi.

Dalam media briefing “Mengapa Gula Tambahan pada Produk Makanan Bayi dan Anak Masih Diizinkan di Indonesia”, Rabu (22/5/2024), Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan PIC Indonesia membahas hasil temuan Public Eye dan International Baby Food Action Network (IBFAN) tersebut yang juga ditulis di Nakita.id sebelumnya.

Berdasarkan hasil investigasi Public Eye bekerja sama dengan IBFAN, produk-produk asupan bayi dan anak Nestlé yang beredar di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di kawasan Afrika, Amerika Latin, dan Asia, termasuk Indonesia disebut mengandung gula tambahan dalam jumlah yang beragam.

Sementara, produk-produk Nestlé serupa yang beredar di negara-negara maju seperti di Eropa tidak mengandung gula tambahan

Produk-produk Nestlé yang diinvestigasi adalah bubur bayi Cerelac dan susu pertumbuhan Nido (di Indonesia dipasarkan sebagai Dancow).

Temuan ini didapat setelah IBFAN mengirim sampel Cerelac dan Nido ke laboratorium di Belgia, Brussels Centre for Food Expertise untuk diuji.

Hasil uji laboratorium menemukan Cerelac mengandung 4-5 gram atau setara 1 sendok gula dalam setiap takaran saji. Sementara itu, Nido (atau di Indonesia dijual dengan nama Dancow) tercatat memiliki 5 gram gula tambahan per sajian.

Di Indonesia sendiri, IBFAN menemukan Dancow 1+ Imunutri Madu dan Dancow 1+ Imunutri Vanila punya sekitar 2 gram gula tambahan dalam bentuk madu per 100 gram atau sekitar 0,8 gram per takaran saji.

Kondisi ini tentu menimbulkan pertentangan. Pasalnya, WHO telah melarang adanya penambahan gula atau pemanis lain dalam produk makanan bayi di bawah usia 3 tahun.

Salah satu alasannya untuk mencegah terjadinya obesitas, diabetes, dan penyakit kronis.

Apalagi, menurut WHO, negara berpendapatan rendah dan menengah tengah menghadapi beban ganda malnutrisi.

Baca Juga: Pentingnya Gizi Seimbang dalam Kehidupan Sehari-hari Bersama Nestle Indonesia

Menanggapi hal tersebut, PT Nestlé Indonesia selaku produsen susu dan makanan bayi yang disebut dalam rilis Public Eye memberikan pernyataannya.

Berikut ini pernyataan resmi secara tertulis dari PT Nestlé Indonesia yang diterima oleh Nakita.id:

1. Kami ingin menekankan bahwa Nestlé menerapkan prinsip gizi, kesehatan, dan keafiatan yang sama di mana pun, yang sejalan dengan pedoman dan regulasi baik nasional dan internasional. Hal ini termasuk kepatuhan terhadap persyaratan label dan ambang batas pada kandungan karbohidrat yang mencakup gula.

2. Terlepas dari laporan Public Eyes, di Indonesia, semua resep, termasuk desain kemasan seluruh produk Nestlé Indonesia telah mendapatkan persetujuan lebih awal dari BPOM, serta telah sesuai dan mematuhi seluruh peraturan dan regulasi yang berlaku di Indonesia. Bahkan, kami dapat sampaikan bahwa pilihan-pilihan produk kami dapat lebih baik dari pilihan-pilihan yang sering kali tidak sesuai bagi anak usia dini.

3. Di sisi lain, setiap negara di dunia mempunyai peraturan lokal yang mengatur resep produk. Sulit untuk melakukan perbandingan langsung. Terdapat sedikit variasi dalam resep di berbagai negara yang bergantung pada beberapa faktor, termasuk peraturan, tren konsumen, dan ketersediaan bahan-bahan lokal, yang dapat menghasilkan produk-produk dengan tingkat tambahan gula yang berbeda.

4. Produk susu pertumbuhan dan bubur MP-ASI kami bagi anak usia dini diperkaya (fortifikasi) dengan vitamin dan mineral, seperti zat besi, untuk membantu mengatasi masalah malnutrisi, salah satunya CERELAC, dan produk susu pertumbuhan seperti DANCOW, sama sekali tidak mengandung gula tambahan, termasuk sukrosa.

5. Nestlé Indonesia terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk membaca label pada kemasan produk pangan, sehingga dapat membuat pilihan yang sesuai dan tepat untuk kebutuhan.

6. Kami yakin dengan kandungan gizi pada produk-produk kami dan senantiasa berkomitmen untuk turut serta meningkatkan kualitas hidup dan standar gizi masyarakat Indonesia melalui kekuatan pangan. (*)

Baca Juga: Totalitas, Neste Lakukan Sederet Dobrakan Ini untuk Mendukung Peran Ibu dan Tumbuh Kembang Anak