Teuku Ryan Gercep Dekati Selebgram Cantik? Ini Ternyata Alasan Pria Cepat Move On Setelah Cerai

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 11 Juni 2024 | 11:00 WIB
Teuku Ryan disebut sedang mendekati selebgram cantik (Instagram @teukuryantr)

Nakita.id - Teuku Ryan, mantan suami Ria Ricis ramai menjadi sorotan.

Bagaimana tidak? Ryan yang awalnya menolak untuk bercerai kini malah gercep dekati selebgram cantik.

Ayah satu anak ini disebut-sebut mendekati seorang selebgram bernama Salmania.

Kedekatan Ryan dan Salmania ini terungkap setelah obrolan atau chat mereka bocor ke publik.

Tak pelak, kolom komentar sosial media Teuku Ryan dibanjiri komentar.

Banyak warganet menyayangkan kenapa Ryan begitu cepat mencari pengganti Ria Ricis.

"Istighfar bang Ryan ,lu baru pisah berapa bulan udah kenalan aja sama cewek Laen ,parah emng lu, kasian gua sama ricis," komen seorang warganet.

Meski demikian, Salmania mengatakan kalau kedekatannya dengan Teuku Ryan hanya sebatas berkenalan.

"Apa sih, ada apa rame amat, yang masalah gue chatt-an sama TR?.."

"Ya udah kali, gitu aja sampai segitunya naggepin," tulis Salma dalam postingan Instagramnya.

Berkaca dari hubungan Teuku Ryan, lantas apa yang membuat pria cepat move on setelah bercerai?

Melansir dari berbagai sumber, ternyata ini berbagai alasan pria cepat move on setelah gagal dalam sebuah hubungan.

Baca Juga: Teuku Ryan PDKT Wanita Baru Namanya Salma, Didekati Sebelum Cerai?

Penyebab Pria Cepat Move On Setelah Cerai

1. Perbedaan dalam Pengolahan Emosi

Salah satu alasan utama mengapa pria mungkin lebih cepat move on adalah perbedaan dalam cara mereka mengolah emosi dibandingkan wanita.

Secara budaya, pria sering diajarkan untuk menekan atau mengabaikan emosi mereka, sedangkan wanita lebih didorong untuk mengekspresikannya.

Sebagai hasilnya, pria mungkin terlihat lebih cepat move on karena mereka tidak menunjukkan kesedihan atau rasa sakit mereka secara terbuka.

Alih-alih berbicara tentang perasaan mereka, pria mungkin mencari cara untuk mengalihkan perhatian mereka dari rasa sakit, seperti dengan terlibat dalam kegiatan fisik, bekerja lebih keras, atau mencari hubungan baru.

2. Dukungan Sosial yang Berbeda

Perbedaan dalam dukungan sosial juga bisa menjadi faktor yang signifikan. Wanita cenderung memiliki jaringan dukungan sosial yang lebih kuat dan lebih luas, termasuk teman dekat dan keluarga yang dapat mereka ajak bicara tentang perasaan mereka.

Pria, di sisi lain, sering memiliki jaringan dukungan yang lebih terbatas dan mungkin merasa kurang nyaman untuk berbicara tentang masalah emosional dengan teman atau keluarga.

Akibatnya, pria mungkin merasa lebih sendirian dalam menghadapi perceraian dan lebih cenderung mencari cara cepat untuk mengisi kekosongan emosional, seperti menjalin hubungan baru.

Ini bisa membuat mereka tampak lebih cepat move on dibandingkan wanita yang mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbicara dan memproses perasaan mereka.

3. Kebutuhan akan Kemandirian dan Kontrol

Baca Juga: Belajar dari Kasus Ria Ricis, Inilah yang Harus Dilakukan Suami Jika Istri dan Ibunya Tidak Akur

Pria sering kali lebih cepat move on setelah perceraian karena kebutuhan mereka untuk merasa mandiri dan dalam kontrol.

Perceraian bisa membuat pria merasa kehilangan kontrol atas hidup mereka, dan memulai hubungan baru atau kembali ke rutinitas yang akrab dapat membantu mereka merasa lebih berdaya.

Mereka mungkin berusaha membangun kembali identitas mereka yang mungkin telah terguncang oleh perceraian.

Dalam upaya untuk kembali ke keadaan normal, mereka bisa terlibat dalam kegiatan yang memberikan rasa tujuan dan pencapaian, seperti pekerjaan atau hobi baru, yang membantu mereka move on dengan lebih cepat.

4. Tekanan Sosial dan Harapan Budaya

Tekanan sosial dan harapan budaya juga berperan penting. Masyarakat sering kali menekankan bahwa pria harus kuat dan tidak menunjukkan kelemahan emosional.

Pria yang mengalami perceraian mungkin merasa tekanan untuk segera move on dan menunjukkan bahwa mereka baik-baik saja, bahkan jika mereka masih merasa terluka di dalam.

Selain itu, dalam banyak budaya, ada harapan bahwa pria yang lajang seharusnya segera mencari pasangan baru.

Tekanan ini dapat mendorong pria untuk cepat menjalin hubungan baru sebagai cara untuk memenuhi ekspektasi sosial, meskipun mereka mungkin belum sepenuhnya pulih dari perceraian mereka.

5. Keinginan untuk Menghindari Kesepian

Kesepian bisa menjadi faktor yang sangat kuat yang mendorong pria untuk cepat move on setelah perceraian.

Baca Juga: Ekspresi Teuku Ryan Saat Klarifikasi Disoroti Pakar, Ini Faktanya

Setelah bertahun-tahun hidup bersama pasangan, perubahan mendadak ke kehidupan lajang bisa sangat sulit.

Pria mungkin merasa sangat kesepian dan mencari hubungan baru sebagai cara untuk menghindari perasaan tersebut.

Dengan memulai hubungan baru, mereka berharap dapat menemukan kembali kenyamanan dan keintiman yang hilang.

Hubungan baru bisa memberikan dukungan emosional dan rasa kebersamaan yang sangat dibutuhkan selama masa transisi setelah perceraian.

6. Strategi Coping yang Berbeda

Pria dan wanita sering menggunakan strategi coping yang berbeda ketika menghadapi stres dan kehilangan.

Wanita cenderung lebih reflektif dan introspektif, memproses emosi mereka melalui percakapan dan dukungan sosial.

Pria, di sisi lain, mungkin lebih fokus pada tindakan dan pemecahan masalah sebagai cara untuk mengatasi stres.

Dalam konteks perceraian, ini berarti pria mungkin lebih cepat mencari solusi praktis untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pasangan mereka.

Mereka mungkin terlibat dalam kegiatan yang dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari rasa sakit emosional atau mencari hubungan baru sebagai cara untuk memperbaiki situasi mereka.

7. Peran Biologis dan Evolusi

Baca Juga: Ria Ricis Setelah Cerai, Teuku Ryan Bahas Soal Transferan Rp500 Juta

Beberapa ahli juga berpendapat bahwa faktor biologis dan evolusi dapat mempengaruhi perbedaan dalam cara pria dan wanita move on setelah perceraian.

Secara evolusioner, pria mungkin lebih termotivasi untuk mencari pasangan baru dengan cepat untuk memastikan keberlanjutan gen mereka.

Meskipun ini adalah pandangan yang kontroversial dan tidak diterima secara universal, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan untuk mencari hubungan baru lebih cepat setelah putus hubungan.

8. Penyembuhan Melalui Hubungan Baru

Bagi sebagian pria, memulai hubungan baru bisa menjadi cara untuk menyembuhkan diri.

Hubungan baru dapat memberikan validasi dan dukungan emosional yang mereka butuhkan setelah perceraian.

Meskipun hubungan rebound sering kali dianggap tidak sehat, bagi beberapa pria, ini bisa menjadi cara untuk memulihkan kepercayaan diri dan menemukan kembali arti kebersamaan.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua pria yang cepat move on setelah perceraian melakukannya dengan cara yang sehat.

Memulai hubungan baru sebelum sepenuhnya pulih dari yang lama bisa mengakibatkan masalah emosional yang lebih lanjut dan merugikan dalam jangka panjang.