Nakita.id - Batas konsumsi garam harian sangat penting untuk diketahui demi kesehatan Moms dan Dads.
Garam adalah salah satu bumbu dapur yang paling sering digunakan oleh setiap rumah tangga.
Selain memberikan rasa pada makanan, garam juga memiliki peran penting dalam fungsi tubuh manusia.
Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai batas konsumsi garam harian dan cara menguranginya.
Batas Konsumsi Garam yang Disarankan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar asupan natrium harian tidak melebihi 2 gram, yang setara dengan sekitar 5 gram garam (sekitar satu sendok teh).
American Heart Association (AHA) menyarankan batas yang lebih ketat, yaitu tidak lebih dari 1.5 gram natrium per hari untuk sebagian besar orang dewasa, terutama mereka yang berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi.
Dampak Konsumsi Garam Berlebihan
1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Konsumsi garam yang berlebihan adalah salah satu faktor risiko utama untuk tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Natrium dalam garam menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air, yang dapat meningkatkan volume darah dan, akibatnya, tekanan darah.
Baca Juga: Manfaat Menambahkan Garam Saat Memasak Nasi dan Caranya Agar Tak Asin
2. Penyakit Jantung dan Stroke
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada arteri, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Mengurangi asupan garam terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular.
3. Gangguan Ginjal
Ginjal bertanggung jawab untuk mengeluarkan kelebihan natrium dari tubuh.
Konsumsi natrium yang tinggi dapat membebani ginjal dan memperburuk fungsi ginjal.
Ini bisa menyebabkan penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal.
4. Osteoporosis
Asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan hilangnya kalsium melalui urine.
Ini dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada wanita pascamenopause.
5. Retensi Cairan dan Edema
Baca Juga: Mengatasi Kantung Mata dengan Garam, Ini Manfaat dan Cara Membuatnya
Garam menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air, yang dapat menyebabkan pembengkakan (edema) di berbagai bagian tubuh, seperti pergelangan kaki dan tangan.
Ini bisa sangat tidak nyaman dan kadang-kadang menyakitkan.
Tips Mengurangi Konsumsi Garam
1. Baca Label Makanan
Periksa label nutrisi pada kemasan makanan untuk mengetahui kandungan natrium. Pilih produk dengan kandungan natrium yang lebih rendah.
2. Masak di Rumah
Dengan memasak di rumah, Moms memiliki kontrol penuh atas jumlah garam yang digunakan dalam makanan.
Cobalah resep dengan bumbu dan rempah-rempah alami untuk menambah rasa tanpa garam.
3. Hindari Makanan Olahan
Makanan olahan sering kali mengandung garam dalam jumlah tinggi.
Kurangi konsumsi makanan seperti daging olahan, makanan cepat saji, dan makanan beku.
4. Gunakan Pengganti Garam
Baca Juga: 9 Cara Menggunakan Garam untuk Membersihkan Rumah, Ampuh Atasi Noda hingga Bau Tak Sedap
Ada banyak alternatif untuk garam yang dapat digunakan untuk menambah rasa pada makanan, seperti jus lemon, bawang putih, lada hitam, dan berbagai rempah-rempah.
5. Perhatikan Saus dan Bumbu
Saus tomat, saus salad, kecap, dan bumbu lainnya sering kali tinggi natrium. Pilih versi rendah natrium atau buat sendiri di rumah.
Garam adalah bagian penting dari diet, tetapi seperti banyak hal lainnya, keseimbangan adalah kuncinya.
Menjaga konsumsi garam dalam batas yang disarankan dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan serius seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan ginjal.
Dengan mengambil langkah-langkah sederhana untuk mengurangi asupan garam, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang.
Dengan kesadaran dan upaya yang tepat, kita dapat menikmati makanan lezat tanpa harus mengorbankan kesehatan.
Mulailah dengan perubahan kecil dan perhatikan bagaimana kesehatan membaik seiring waktu.
Ingatlah bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, dan menjaga pola makan yang seimbang adalah langkah awal yang penting menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.