Beda Mood Swing karena Hamil dan Menstruasi, Moms Perlu Tahu

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 27 Juni 2024 | 16:00 WIB
Beda mood swing karena hamil dan menstruasi (Freepik)

Nakita.id - Mood swing atau perubahan suasana hati kerap terjadi pada ibu hamil atau menjelang menstruasi, lantas bagaimana cara membedakannya?

Mood swing atau perubahan suasana hati adalah fenomena yang umum terjadi pada wanita, baik yang sedang hamil maupun yang mengalami menstruasi.

Meski tampak serupa, mood swing yang terjadi selama kehamilan dan menstruasi memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami oleh para Moms.

Memahami perbedaan ini penting untuk mengelola emosi dengan lebih baik dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mendalam tentang perbedaan mood swing karena hamil dan menstruasi.

Beda Mood Swing karena Hamil vs Menstruasi

1. Penyebab Hormonal yang Berbeda

Kehamilan

Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami perubahan hormonal yang signifikan. Hormon seperti estrogen dan progesteron meningkat drastis untuk mendukung perkembangan janin.

Peningkatan hormon ini dapat mempengaruhi neurotransmitter di otak yang mengatur suasana hati, seperti serotonin dan dopamin.

Akibatnya, ibu hamil sering mengalami perubahan suasana hati yang drastis.

Menstruasi

Baca Juga: Selain Rutin Olahraga, Ikuti Cara Ini untuk Mengatasi Mood Swing saat Hamil

Sementara itu, perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi disebabkan oleh fluktuasi estrogen dan progesteron.

Setelah ovulasi, kadar progesteron meningkat dan kemudian menurun jika tidak terjadi kehamilan.

Penurunan hormon ini dapat menyebabkan gejala PMS (premenstrual syndrome), termasuk mood swing.

Meskipun fluktuasi hormonal ini kurang dramatis dibandingkan kehamilan, tetap bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang signifikan.

2. Waktu Terjadinya Mood Swing

Kehamilan

Mood swing selama kehamilan bisa terjadi kapan saja, tetapi paling sering terjadi selama trimester pertama dan ketiga.

Pada trimester pertama, tubuh sedang menyesuaikan diri dengan peningkatan hormon yang cepat.

Pada trimester ketiga, kecemasan tentang persalinan dan ketidaknyamanan fisik dapat memperburuk suasana hati.

Menstruasi

Mood swing yang berhubungan dengan menstruasi biasanya terjadi selama fase luteal, yaitu sekitar satu hingga dua minggu sebelum menstruasi dimulai.

Baca Juga: Usia Kandungannya Sudah 6 Bulan, Cut Meyriska Mulai Alami Mood Swing dan Perubahan Fisik Ini di Kehamilan Anak Kedua

Gejala ini sering mereda setelah menstruasi dimulai dan hormon kembali ke tingkat normal.

3. Jenis dan Intensitas Emosi

Kehamilan

Emosi selama kehamilan bisa sangat bervariasi. Moms mungkin merasa sangat bahagia satu menit, kemudian merasa cemas atau sedih pada menit berikutnya.

Kehamilan juga dapat memicu perasaan yang lebih dalam seperti ketakutan tentang kesehatan bayi, kekhawatiran tentang menjadi ibu, atau stres tentang perubahan hidup yang akan datang.

Intensitas emosi ini sering kali lebih tinggi karena ketidakpastian dan perubahan besar yang sedang dialami.

Menstruasi

Selama PMS, emosi cenderung lebih stabil meskipun fluktuatif. Perasaan yang sering muncul termasuk mudah marah, lekas marah, dan cenderung lebih sensitif.

Namun, perubahan suasana hati ini biasanya tidak seintens saat hamil dan sering kali lebih mudah diidentifikasi dan dikelola karena pola yang berulang setiap bulan.

4. Gejala Fisik yang Menyertai

Kehamilan

Selain mood swing, kehamilan disertai dengan berbagai gejala fisik yang dapat mempengaruhi suasana hati, seperti mual, muntah, kelelahan, nyeri punggung, dan perubahan tubuh lainnya.

Baca Juga: Selain Rambut lebih Glowing, Berikut Ini Kondisi Baik dan Buruk yang Bisa Terjadi Selama Hamil Muda

Gejala-gejala ini bisa membuat Moms merasa tidak nyaman dan mudah marah.

Selain itu, perubahan nafsu makan dan keinginan makan yang tiba-tiba juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi suasana hati.

Menstruasi

Gejala fisik selama PMS termasuk kembung, nyeri payudara, sakit kepala, dan kram perut.

Meski tidak seintens gejala fisik kehamilan, ketidaknyamanan ini dapat mempengaruhi suasana hati dan meningkatkan iritabilitas.

Kelelahan juga sering terjadi, yang bisa membuat Moms merasa lebih mudah tersinggung dan kurang energi.

5. Durasi Mood Swing

Kehamilan

Mood swing selama kehamilan bisa berlangsung sepanjang kehamilan, meski intensitasnya bisa berfluktuasi.

Trimester pertama dan ketiga adalah periode yang paling rentan, tetapi mood swing bisa berlanjut hingga persalinan dan bahkan postpartum, di mana perubahan hormonal pasca melahirkan bisa menyebabkan baby blues atau depresi postpartum.

Menstruasi

Baca Juga: Mood Swing yang Ekstrem Sering Diyakini Sebagai Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, Begini Atasi Perubahan Mood Selama Kehamilan

Mood swing terkait menstruasi biasanya berlangsung selama fase luteal dan akan mereda setelah menstruasi dimulai.

Durasi mood swing ini biasanya lebih pendek, sekitar satu hingga dua minggu setiap siklus. Begitu menstruasi berakhir, hormon cenderung kembali ke tingkat normal, dan suasana hati menjadi lebih stabil.

Mood swing yang terjadi karena hamil dan menstruasi memiliki penyebab, durasi, dan intensitas yang berbeda.

Memahami perbedaan ini membantu Moms untuk lebih memahami tubuh mereka sendiri dan mengelola emosi dengan lebih efektif.

Baik saat hamil maupun menstruasi, penting untuk memberikan perhatian pada kesehatan emosional dan fisik, serta mencari dukungan dan bantuan medis jika diperlukan.

Dengan pendekatan yang tepat, Moms dapat menjalani kedua fase ini dengan lebih nyaman dan tenang.