Cara Menghadapi Pasangan yang Melakukan Verbal Abuse, Sering Ucapkan Kata-kata Menyakitkan

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 14 Juli 2024 | 20:00 WIB
Cara menghadapi pasangan yang melakukan verbal abuse (Freepik)

Nakita.id - Bagaimana cara menghadapi pasangan yang kerap melakukan verbal abuse? Ini tipsnya untuk Moms!

Menghadapi pasangan yang melakukan verbal abuse atau pelecehan verbal bisa menjadi pengalaman yang sangat menyakitkan dan merusak.

Kata-kata yang menyakitkan dan penuh cemoohan dari pasangan bisa merusak harga diri, kesehatan mental, dan kesejahteraan seseorang.

Verbal abuse sering kali lebih sulit diidentifikasi dan ditangani dibandingkan dengan kekerasan fisik, tetapi dampaknya bisa sama merusaknya.

Artikel ini akan membahas cara menghadapi pasangan yang melakukan verbal abuse dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri serta memperbaiki situasi.

Menghadapi Verbal Abuse dari Pasangan

1. Kenali dan Akui Masalahnya

- Kesadaran Diri: Langkah pertama adalah menyadari dan mengakui bahwa Moms sedang mengalami verbal abuse. Ini penting untuk bisa mengambil langkah selanjutnya.

- Percaya pada Perasaan: Jangan abaikan perasaan Moms atau menganggap remeh dampak dari kata-kata menyakitkan pasangan.

Jika Moms merasa terluka dan direndahkan, itu adalah tMoms bahwa ada sesuatu yang salah.

2. Tetapkan Batasan

- Klarifikasi Batasan: Tetapkan batasan yang jelas tentang bagaimana Moms ingin diperlakukan. Komunikasikan batasan ini dengan tegas kepada pasangan.

Baca Juga: KDRT Gara-gara KTP, Istri Asal Jaksel Gugat Cerai Suaminya, Alasannya?

- Pertahankan Batasan: Tegas dalam mempertahankan batasan tersebut. Jika pasangan melanggar batasan ini, beri tahu mereka bahwa perilaku tersebut tidak dapat diterima.

3. Latih Komunikasi Asertif

- Bicaralah dengan Tegas: Gunakan pernyataan "saya" untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhan Moms tanpa menyalahkan.

Misalnya, "Saya merasa terluka ketika kamu berbicara seperti itu kepada saya."

- Jangan Bereaksi dengan Marah: Cobalah untuk tetap tenang dan tidak bereaksi dengan marah atau defensif. Bereaksi dengan tenang dapat membantu meredakan situasi.

4. Cari Dukungan

- Teman dan Keluarga: Bicarakan masalah Moms dengan teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya. Dukungan emosional dari orang-orang terdekat sangat penting.

- Konseling atau Terapi: Konsultasi dengan terapis atau konselor yang berpengalaman dalam menangani hubungan yang abusive.

Terapis dapat membantu Moms memahami dinamika hubungan dan memberikan strategi untuk mengatasinya.

5. Jaga Kesehatan Mental Moms

- Meditasi dan Relaksasi: Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri melalui meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Trauma Anak Akibat KDRT Selain dengan Bantuan Profesional, Lakukan 9 Hal Ini

- Hindari Negatif Self-Talk: Cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri atas perilaku pasangan Moms. Ingatkan diri Moms bahwa Moms berhak mendapatkan perlakuan yang hormat dan penuh kasih.

6. Evaluasi Hubungan

- Pikirkan Kembali Hubungan Moms: Jika verbal abuse terus berlanjut dan tidak ada perubahan meskipun Moms sudah berusaha, pertimbangkan kembali hubungan tersebut. Apakah ini hubungan yang sehat dan layak dipertahankan?

- Pertimbangkan Keamanan Moms: Jika Moms merasa dalam bahaya fisik atau emosional, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan Moms. Ini bisa berarti meninggalkan hubungan tersebut jika perlu.

7. Konselor dan Terapis

- Terapi Individu: Konseling individu dapat membantu Moms memahami dampak verbal abuse dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

- Terapi Pasangan: Jika pasangan Moms bersedia, terapi pasangan dapat membantu memperbaiki komunikasi dan dinamika hubungan.

8. Layanan Dukungan

- Hotline Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Banyak negara memiliki hotline yang menyediakan dukungan dan sumber daya untuk mereka yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, termasuk verbal abuse.

- Kelompok Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan bisa memberikan Moms kesempatan untuk berbagi pengalaman dan belajar dari orang lain yang menghadapi situasi serupa.

Menghadapi pasangan yang melakukan verbal abuse membutuhkan keberanian dan ketegasan.

Baca Juga: Respon Menteri PPPA Terhadap Kasus KDRT yang Menimpa dr. Qory, Berikan Apresiasi untuk Korban dan Pihak Kepolisian

Penting untuk mengenali tanda-tanda verbal abuse, menetapkan batasan yang jelas, dan mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional.

Selain itu, menjaga kesehatan mental dan fisik Moms adalah prioritas utama. Ingatlah bahwa Moms berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan penuh kasih.

Jika verbal abuse terus berlanjut, pertimbangkan kembali hubungan tersebut demi kesejahteraan Moms.

Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan yang Moms butuhkan untuk mengatasi situasi ini.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan