Peran Keluarga dalam Upaya Pencegahan Stunting Demi Tumbuh Kembang Optimal

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 19 Juli 2024 | 14:30 WIB
Peran keluarga dalam upaya mencegah stunting (Freepik)

Nakita.id - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak janin hingga anak berusia dua tahun.

Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan kesejahteraan sosial anak.

Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas generasi mendatang.

Keluarga memegang peran krusial dalam mencegah stunting melalui berbagai cara.

Peran Keluarga dalam Asupan Nutrisi

Asupan nutrisi yang adekuat merupakan faktor kunci dalam mencegah stunting.

Keluarga, terutama ibu, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anak mendapatkan nutrisi yang cukup sejak dalam kandungan hingga masa balita.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil

Keluarga harus memastikan bahwa ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan zat besi, asam folat, protein, dan mikronutrien penting lainnya.

2. ASI Eksklusif

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama sangat penting karena ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.

Baca Juga: Mencegah Stunting Sebelum Hamil: Langkah Tepat Agar Anak Lebih Sehat

3. MPASI yang Tepat

Setelah enam bulan, keluarga perlu memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.

Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Kondisi lingkungan yang bersih dan sehat sangat berpengaruh pada pencegahan stunting.

Infeksi berulang akibat lingkungan yang kurang bersih dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan berdampak pada pertumbuhan anak.

Keluarga bisa berperan dengan cara:

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Memastikan lingkungan tempat tinggal bersih dari sampah dan bebas dari genangan air yang dapat menjadi sarang penyakit.

2. Akses ke Air Bersih

Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, dan mencuci tangan.

3. Sanitasi yang Baik

Membangun dan menggunakan jamban yang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit.

Baca Juga: Mencegah Stunting Salah Satunya dengan Peran dan Kehadiran Ayah

Pendidikan dan Stimulasi

Stimulasi psikososial dan pendidikan sejak dini sangat penting dalam mendukung perkembangan kognitif anak.

Keluarga dapat memberikan stimulasi melalui:

1 Interaksi Positif

Mengajak anak berbicara, bermain, dan berinteraksi secara aktif untuk merangsang perkembangan otak.

2. Membaca Buku

Membacakan buku cerita kepada anak dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan kognitif mereka.

3. Bermain Edukatif

Memberikan mainan edukatif yang dapat merangsang kreativitas dan keterampilan motorik anak.

Peran Ayah dalam Pencegahan Stunting

Peran ayah juga sangat penting dalam upaya pencegahan stunting.

Ayah dapat mendukung ibu hamil dan menyusui dengan cara:

1. Memberikan Dukungan Emosional

Baca Juga: Berantas Stunting di Indonesia, Ini Kolaborasi yang Dilakukan Beberapa Kementerian

Mendukung istri secara emosional dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental ibu, yang berdampak positif pada kesehatan janin dan bayi.

2. Berpartisipasi dalam Pengasuhan

Terlibat aktif dalam pengasuhan anak, seperti membantu memberi makan, mengganti popok, dan mengajak bermain.

Penutup

Stunting merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan holistik dalam pencegahannya.

Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang adekuat, hidup dalam lingkungan yang bersih dan sehat, serta mendapatkan stimulasi dan pendidikan yang tepat sejak dini.

Dengan peran aktif keluarga, diharapkan angka stunting dapat ditekan dan generasi mendatang tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan produktif.