Anak-anak stunting lebih sering sakit dan mengalami pemulihan yang lebih lambat.
Dampak Jangka Panjang: Sistem kekebalan tubuh yang lemah meningkatkan risiko penyakit menular seperti diare dan pneumonia, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
4. Risiko Penyakit Kronis di Masa Depan
Penelitian menunjukkan bahwa stunting meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di masa dewasa.
Kekurangan gizi pada masa kanak-kanak dapat mengubah metabolisme tubuh, yang berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang.
Dampak Jangka Panjang: Kesehatan yang buruk di masa dewasa dapat mengurangi harapan hidup dan meningkatkan biaya kesehatan, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup individu dan keluarganya.
5. Dampak Sosial dan Ekonomi
Stunting tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah dan kemampuan kerja yang terbatas di masa dewasa.
Dampak Jangka Panjang: Rendahnya produktivitas dan pendapatan dapat memperburuk kemiskinan dan mengurangi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Selain itu, stunting juga dapat meningkatkan beban sistem kesehatan dan biaya sosial lainnya.
6. Gangguan Emosional dan Perilaku
Stunting dapat mempengaruhi kesehatan mental anak.
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin mengalami gangguan emosional dan perilaku, seperti depresi, kecemasan, dan masalah dalam hubungan sosial.
Baca Juga: Apakah Anak yang Stunting Berpengaruh Menjadi Pribadi yang Tidak Percaya Diri?