Jika Stunting Tidak Ditangani, Inilah Bahaya yang Perlu Diketahui Orang Tua

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 20 Juli 2024 | 16:30 WIB
Bahaya stunting jika tidak ditangani (Dok Pribadi Narasumber)

Nakita.id - Stunting adalah kondisi kronis di mana anak mengalami kekurangan gizi yang berlangsung lama sehingga menyebabkan pertumbuhan tinggi badan terhambat dibandingkan dengan usia mereka.

Masalah ini tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak, tetapi juga memiliki implikasi serius terhadap kesehatan, perkembangan kognitif, dan produktivitas di masa depan.

Berikut ini adalah beberapa bahaya stunting jika tidak ditangani dengan baik, melansir dari NHS.

Bahaya Stunting Jika Tidak Ditangani

1. Pertumbuhan Fisik Terhambat

Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya.

Ini disebabkan oleh kekurangan nutrisi penting selama periode pertumbuhan yang kritis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun).

Dampak Jangka Panjang: Tinggi badan yang terhambat tidak hanya berdampak pada penampilan fisik tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

2. Perkembangan Kognitif Terganggu

Kekurangan gizi yang menyebabkan stunting juga berdampak pada perkembangan otak.

Anak-anak stunting sering mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan keterampilan motorik.

Dampak Jangka Panjang: Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki performa akademis yang buruk, kesulitan belajar, dan masalah dalam konsentrasi.

Hal ini dapat mengurangi peluang mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan pekerjaan yang layak di masa depan.

3. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh

Stunting melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Baca Juga: Mencegah Stunting Sebelum Hamil: Langkah Tepat Agar Anak Lebih Sehat

Anak-anak stunting lebih sering sakit dan mengalami pemulihan yang lebih lambat.

Dampak Jangka Panjang: Sistem kekebalan tubuh yang lemah meningkatkan risiko penyakit menular seperti diare dan pneumonia, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

4. Risiko Penyakit Kronis di Masa Depan

Penelitian menunjukkan bahwa stunting meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di masa dewasa.

Kekurangan gizi pada masa kanak-kanak dapat mengubah metabolisme tubuh, yang berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang.

Dampak Jangka Panjang: Kesehatan yang buruk di masa dewasa dapat mengurangi harapan hidup dan meningkatkan biaya kesehatan, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup individu dan keluarganya.

5. Dampak Sosial dan Ekonomi

Stunting tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas.

Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah dan kemampuan kerja yang terbatas di masa dewasa.

Dampak Jangka Panjang: Rendahnya produktivitas dan pendapatan dapat memperburuk kemiskinan dan mengurangi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Selain itu, stunting juga dapat meningkatkan beban sistem kesehatan dan biaya sosial lainnya.

6. Gangguan Emosional dan Perilaku

Stunting dapat mempengaruhi kesehatan mental anak.

Anak-anak yang mengalami stunting mungkin mengalami gangguan emosional dan perilaku, seperti depresi, kecemasan, dan masalah dalam hubungan sosial.

Baca Juga: Apakah Anak yang Stunting Berpengaruh Menjadi Pribadi yang Tidak Percaya Diri?

Dampak Jangka Panjang: Gangguan emosional dan perilaku dapat menghambat kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, yang dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan keluarga, teman, dan masyarakat.

Pentingnya Penanganan Dini

Mengingat berbagai bahaya yang ditimbulkan oleh stunting, sangat penting untuk menangani masalah ini sedini mungkin.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi stunting meliputi:

1. Pemberian ASI Eksklusif

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal.

2. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang Tepat

Setelah enam bulan, berikan MP-ASI yang bergizi dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Pendidikan dan Kesadaran Gizi

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan praktik pemberian makan yang baik.

4. Peningkatan Akses Layanan Kesehatan

Memastikan akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan, imunisasi, dan perawatan medis yang diperlukan.

5. Peningkatan Sanitasi dan Kebersihan

Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi untuk mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi stunting.

Kesimpulan

Stunting adalah masalah serius yang memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan, perkembangan kognitif, dan produktivitas anak-anak.

Jika tidak ditangani dengan baik, stunting dapat mempengaruhi kualitas hidup individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanganan dini sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Baca Juga: Mencegah Stunting Salah Satunya dengan Peran dan Kehadiran Ayah