Hari Anak Nasional 2024, Suara Anak Indonesia Membangun Bangsa

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 23 Juli 2024 | 14:15 WIB
Hari Anak Nasional 2024, Suara Anak Indonesia Membangun Bangsa (Pixabay)

Nakita.id - Peringatan Hari Anak Nasional ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984.

Tahun 2024 menandai peringatan ke-40 Hari Anak Nasional.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menetapkan bahwa tema peringatan HAN ke-40 Tahun 2024 adalah "Anak Terlindungi, Indonesia Maju" dengan enam subtema yang relevan dengan isu-isu anak terkini: Anak Cerdas Berinternet Sehat; Suara Anak Membangun Bangsa; Pancasila di Hati Anak Indonesia; Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor; Pengasuhan Layak untuk Anak: Digital Parenting; serta Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak, dan Stunting.

Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang berhak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang dengan baik.

Di Indonesia, jumlah penduduk usia anak hampir mencapai sepertiga dari total penduduk, yaitu sebanyak 28,8 persen atau sekitar 79,8 juta anak.

Dari jumlah tersebut, hanya 84,7 persen yang masih memiliki orang tua.

Sementara sedikitnya 4,7 juta anak sudah tidak lagi hidup dengan kedua orang tuanya.

Kondisi ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak di Indonesia.

Masih banyak anak di Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.

Beberapa anak terpaksa bersekolah dalam kondisi yang memprihatinkan, bahkan tidak jarang yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, banyak anak yang berhenti sekolah karena berbagai alasan, seperti masalah ekonomi, sosial, dan budaya.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2024: Penting Bagi Anak, Ini Mengapa Orang Tua Harus Melek Digital Parenting

Selain pendidikan, anak-anak di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, seperti kekerasan terhadap anak, perkawinan anak, anak berhadapan dengan hukum, dan penyalahgunaan teknologi digital, khususnya dalam bentuk gim dan judi online.

Masalah-masalah ini merupakan tantangan besar dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Untuk mengampanyekan pemenuhan hak anak, pemerintah Indonesia merayakan Hari Anak Nasional (HAN).

HAN dirayakan sebagai momentum penting untuk mengampanyekan pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Perayaan HAN 2024 dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya anak-anak Indonesia untuk tidak hanya menjadi pintar dan pandai, tetapi juga memiliki wawasan luas dan karakter yang kuat.

Hal ini disampaikan seusai menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Istora Papua Bangkit, Jayapura, pada Selasa, 23 Juli 2024.

Dalam sambutannya yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menekankan bahwa persiapan anak-anak untuk masa depan tidak cukup hanya dengan kepintaran dan kepandaian akademis saja.

"Kita melihat, ke depan anak-anak ini harus betul-betul disiapkan. Tidak hanya pintar, tidak hanya pandai, tetapi juga berwawasan dan berkarakter," ujarnya.

Ia menegaskan kembali pentingnya pendidikan yang komprehensif untuk anak-anak Indonesia.

"Saya kira anak-anak ke depan harus disiapkan kepintarannya, kepandaiannya, wawasannya dan karakternya," tambah Jokowi.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2024: Pentingnya Bimbing Anak ke Dunia Digital Sesuai Usianya

Presiden Jokowi juga mengapresiasi antusiasme luar biasa dari anak-anak Papua yang berebut bersalaman dengannya selama acara HAN berlangsung.

Menurutnya, antusiasme tersebut sangat wajar karena ini adalah kali pertama puncak peringatan Hari Anak Nasional diadakan di Papua dengan skala besar.

"Anak-anak menikmati, saya pun tidak mau memberi sambutan, pidato. Karena ini adalah arena-nya anak-anak, tempat anak-anak berinteraksi, bermain bersenang-senang," ungkap Presiden.

Dalam acara peringatan Hari Anak Nasional ini, Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi berinteraksi langsung dengan anak-anak.

Mereka memberikan kuis, berbagi hadiah mainan, menyaksikan penampilan keterampilan matematika anak, hingga menonton pertunjukan tari massal yang seluruhnya dipersembahkan oleh anak-anak usia TK, SD, hingga SMA.

Salah satu momen menarik adalah ketika Presiden memberikan kuis yang mengundang anak-anak Papua untuk menghafal Pancasila, yang disambut dengan antusiasme tinggi.

Sebagai bagian dari upaya melindungi hak anak, pemerintah juga memberikan remisi kepada 1.091 anak binaan.

Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan kesempatan kedua bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum, agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan lebih baik dan memiliki masa depan yang lebih cerah.

Tahun 2024 menandai peringatan ke-40 Hari Anak Nasional sejak pertama kali digelar pada 1983.

Tema yang diangkat pada HAN kali ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju".

Pemilihan Papua sebagai lokasi pelaksanaan puncak peringatan memiliki makna khusus.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2024: Manfaat Mendengarkan Suara Anak Berpendapat

Tujuannya adalah agar kemeriahan perayaan HAN dapat dirasakan oleh anak-anak di daerah terpencil dan terluar, bukan hanya di pusat-pusat kota besar.

Acara puncak di Papua dirancang untuk benar-benar menjadi milik anak-anak, di mana mereka dapat menikmati berbagai kegiatan yang menyenangkan dan mendidik.

Dengan cara ini, diharapkan anak-anak Papua, serta anak-anak dari daerah terpencil lainnya, dapat merasakan perhatian dan kasih sayang yang sama dari negara.

Pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi sangat relevan dalam upaya mencetak generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan wawasan yang luas.

Pendidikan yang seimbang antara kepandaian dan pembentukan karakter menjadi kunci utama dalam membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Melalui peringatan Hari Anak Nasional 2024, diharapkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan keluarga dapat bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang anak.

Dengan begitu, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang berkualitas dapat tercapai.

Acara selanjutnya adanya pembacaan Suara Anak Indonesia mengingat masih banyaknya masalah yang dihadapi saat ini.

Ini dia hasil suara anak Indonesia:

1. Untuk pemenuhan sipil anak, kami memohon kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengoptimalkan edukasi mengenai prosedur pembuatan dan pentingnya kepemilikan Kartu Indentitas Anak, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan administrasi kependudukan lainnya.

2. Melihat kondisi perkawinan anak yang masih darurat di berbagai provinsi di Indonesia yang berdampak pada berbagai kondisi sosial seperti anak putus sekolah, penelantaran anak,dan stunting, maka dari itu kami memohon pemerintah dan masyarakat untuk dapat melakukan pencegahan dari tingkatan paling bawah dengan membentuk Satgas Pencegahan Perkawinan Usia Anak.

Baca Juga: Kemeriahan Festival Ekspresi Anak 2024 dalam Rangkaian Hari Anak Nasional 2024

3. Saat ini banyak anak Indonesia menjadi perokok aktif atau pasif dan korban penyalahgunaan Napza, termasuk minuman keras,yang berdampak pada gaya hidup dan lingkungan sosial, sehingga menjadi budaya buruk. Karena itu kami memohon agar dioptimalkan regulasi yang diadopsi dari prinsip hak anak dan prinsip bisnis yakni Kerangka Kerja Global yang mengatur bagaimana bisnis mempengaruhi dan mematuhi hak anak dalam operasi mereka seperti perusahaan produk dan lain-lain.

4. Masih ditemukan terbatasnya akses dan fasilitas Pendidikan di beberapa daerah yang menyebabkan anak tidak memiliki kesempatan yang sama dalam menempuh Pendidikan, untuk itu kami memohon kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk memperkuat regulasi dan kebijakan pada system Pendidikan di Indonesia terkait peningkatan kualitas pendidik dan tenaga Pendidikan pengembangan kurikulum yang adiptif serta pemerataan fasilitas Pendidikan yang ramah anak secara menyeluruh terkhusus wilayah 3T, tertinggal, terdepan, dan terluar.

5. Saat ini Sebagian anak-anak Indonesia masih mengalami kekerasan dan eksploitasi yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental sehingga menimbulkan berbagai permasalahan baik dalam bidang Pendidikan maupun sosial. Oleh karena itu kami meminta agar undang-undang terkait kekerasan dan eksploitasi pada anak agar terus disosialikan dan diimplementasikan guna menekan angka permasalahan tersebut.

Puncak peringatan HAN 2024 akan digelar di Jayapura, Papua, pada 23 Juli.

Papua dipilih agar kemeriahan peringatan HAN turut dirasakan oleh anak-anak di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Pemilihan Papua sebagai lokasi puncak peringatan adalah arahan dari Presiden dan Ibu Negara.

Selain acara puncak di Papua, rangkaian peringatan HAN 2024 juga dilaksanakan oleh berbagai kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan lembaga masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak.

Peringatan Hari Anak Nasional 2024 hendaknya menjadi momentum bagi semua pihak pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga, dan anak itu sendiri untuk sama-sama berbenah dalam rangka mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045.

Selamat merayakan Hari Anak Nasional, anak-anak Indonesia tercinta!

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2024: Pentingnya Mengajarkan Anak Berani Berpendapat