Posisi Melahirkan Bukan Cuma Berbaring. Jongkok atau Setengah Duduk Juga Bisa!

By Dini Felicitas, Senin, 6 Februari 2017 | 23:15 WIB
Posisi Melahirkan Bukan Cuma Berbaring (Dini)

Nakita.id - Selama ini banyak ibu hamil yang beranggapan posisi melahirkan hanya berbaring (litotomi) atau setengah duduk. Padahal nenek moyang kita dengan segala kearifan lokalnya mempunyai kebiasaan melahirkan dengan cara jongkok atau berdiri. Semua posisi ada kelebihan dan kekurangannya. Mama yang sedang bersiap melahirkan bisa memilih salah satu di antaranya, dengan mengonsultasikannya lebih dulu pada dokter yang akan membantu persalinan. Dari enam posisi melahirkan yang dipraktikkan oleh para praktisi kesehatan berikut, manakah posisi melahirkan yang paling nyaman?

Posisi Litotomi (Berbaring) Posisi litotomi (berbaring) adalah posisi melahirkan yang paling umum di Indonesia. Ibu hamil diminta telentang dengan menggantungkan kedua pahanya pada penopang khusus untuk bersalin.

Keuntungan: Secara psikologis, pilihan posisi melahirkan yang lazim dilakukan di tanah air ini membuat ibu merasa lebih mantap karena yang ada dalam persepsinya posisi melahirkan memang seperti itu. Posisi ini pun membuat dokter leluasa membantu proses persalinan karena jalan lahir menghadap ke depan. Dokter/bidan lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan sehingga persalinan bisa diprediksi lebih akurat. Bila diperlukan tindakan episiotomi, dokter lebih leluasa melakukannya; hasil pengguntingan lebih bagus, terarah, dan sayatan bisa diminimalkan. Posisi kepala bayi pun lebih mudah dipegang dan diarahkan.

Kekurangan: Bila ini adalah kali pertama Mama melahirkan, posisi berbaring berpeluang menyulitkan Mama untuk mengejan. Bagaimanapun, gaya berat tubuh yang berada di bawah dan sejajar dengan posisi bayi menyulitkannya untuk mengejan. Posisi ini juga berpeluang mengakibatkan perineum (daerah antara anus dan vagina) meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan persalinan. Posisi ini membuat letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh massa bayi. Apalagi kalau letak ari-ari juga berada di bawah bayi, ini akan membuat tekanan pada pembuluh darah menjadi tinggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik Mama. Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari Mama ke janin melalui plasenta pun relatif berkurang.

Water Birth Ketika ibu hamil sudah masuk bukaan 5-6, dengan dibantu dokter/perawat, ibu hamil dimasukkan ke kolam khusus yang dipastikan kebersihan dan sterilisasinya. Temperatur air harus sesuai dengan suhu tubuh Mama, tidak kurang atau lebih, untuk mencegah terjadinya temperature shock saat bayi meluncur ke air.

Keuntungan: Kelebihan utama posisi melahirkan di air adalah ibu sangat relaks, karena adanya relaksasi semua otot tubuh, terutama otot-otot yang terkait dengan proses persalinan. Mengejan menjadi lebih mudah dan tidak merasakan sakit seperti proses persalinan lainnya. Jangan khawatir bayi akan "tenggelam" begitu lahir, sebab selama dalam kandungan pun sejatinya bayi hidup di dalam air ketuban Mama.

Kekurangan: Risiko air tertelan oleh bayi sangat besar, karena itu proses ini membutuhkan kesiapan semua pihak, baik peralatan yang digunakan maupun dokter kandungan/perawat/dokter anak yang langsung mengecek keadaan bayi begitu lahir. Bila prosesnya berlangsung terlalu lama, Mama bisa mengalami hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah.

Posisi Jongkok Beberapa suku di kawasan Indonesia Timur, mulai di Lombok Timur hingga Papua, kaum wanitanya memiliki kebiasaan melahirkan dengan cara jongkok.

Keuntungan: Posisi melahirkan ini menguntungkan karena pengaruh gravitasi tubuh, sehingga Mama tak harus bersusah payah mengejan. Bayi akan keluar lewat jalan lahir dengan sendirinya.

Kekurangan: Bila tidak disiapkan dengan baik, posisi jongkok amat berpeluang membuat kepala bayi cedera, sebab bayi bisa "meluncur" dengan cepat. Supaya hal ini tidak terjadi, biasanya sudah disiapkan bantalan yang empuk dan steril untuk menahan kepala dan tubuh bayi. Dokter/bidan pun sedikit kesulitan bila harus membantu persalinan melalui episiotomi atau memantau perkembangan pembukaan.

Posisi Setengah Duduk Posisi setengah duduk juga posisi melahirkan yang umum diterapkan di berbagai rumah sakit/klinik bersalin di Indonesia. Posisi ini mengharuskan Mama duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping.

Keuntungan: Posisi ini membuat Mama merasa nyaman. Sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh untuk bisa keluar lebih pendek. Suplai oksigen dari Mama ke janin juga berlangsung optimal.