Tabloid-Nakita.com - Mama mungkin pernah mendengar dari teman Mama mengenai kemungkinan posisi rahim Mama terbalik atau menghadap ke belakang, sehingga sulit hamil. Tentu, hal ini membuat Mama merasa sedih.
Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai retroflexed uterus (retrofleksi), yaitu ketika mulut rahim menghadap ke anus. Ada pula rahim yang agak condong ke belakang mengarah ke tulang selangkangan (retroversed uterus). Padahal normalnya, rahim menghadap ke atas atau sedikit menekuk ke depan (disebut anteflexed uterus).
Posisi rahim terbalik dialami lebih dari 20 persen perempuan di dunia, dan umumnya disebabkan oleh faktor genetik, atau bawaan sejak lahir. Meskipun dianggap tidak menimbulkan komplikasi kesehatan, rahim yang terbalik kadang-kadang bisa menyebabkan gejala yang menyakitkan, atau menunjukkan adanya kelainan kesehatan yang mendasar.
Meskipun begitu, ada juga beberapa faktor yang menyebabkan rahim yang tadinya normal menjadi retrofleksi. Di antaranya kehamilan, di mana rahim membesar dan ligamen yang menahan rahim pada tempatnya menjadi melemah. Setelah melahirkan, rahim jadi condong ke belakang.
Bagian berwarna merah adalah posisi rahim terbalik retroversi (kiri) dan retrofleksi (kanan). (FOTO: NURTURANCE.NET)
Penyebab rahim terbalik berikutnya adalah masalah kesehatan reproduksi, seperti penyakit peradangan panggul dan endometriosis. Sebab, penyakit ini menimbulkan bekas luka di bagian dalam perut, sehingga memaksa rahim keluar dari posisinya. Penyebab terakhir adalah menopause, karena kadar estrogen menurun dengan cepat sehingga ligamen tidak mampu menahan rahim (seperti saat hamil).
Meskipun begitu, tidak benar posisi rahim terbalik bikin susah hamil, demikian menurut Carolyn Kubik, dokter spesialis kesuburan dari Reproductive Health Specialists, Pittsburgh. Kemampuan sperma untuk mencapai rahim ditentukan oleh kamampuan sperma untuk berenang menuju leher rahim. Selain itu juga konsistensi cairan serviks ketika sperma dilepaskan, dan banyak faktor lainnya.
Menurut Kubik, posisi rahim terbalik hanyalah merupakan variasi anatomi yang normal, seperti halnya warna mata atau rambut. Namun rahim terbalik yang dipicu oleh penyakit seperti endometriosis atau radang panggul itulah yang bisa membuat Mama sulit hamil. Bekas luka yang terjadi karena kedua penyakit tersebut menyulitkan sel telur melalui saluran tuba falopi untuk bertemu dengan sperma.
Nah, jika Mama mengalami rasa nyeri saat berhubungan seks, atau nyeri saat menstruasi, segera periksakan ke dokter kandungan untuk mengetahui apakah Mama terkena endometriosis atau radang panggul. Perawatan atau pengobatan yang dilakukan dokter bukan untuk mengubah posisi rahim terbalik menjadi normal, melainkan untuk menyembuhkan endometriosis dan radang panggulnya.
(Dini/Women's Health/BabyCenter)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR