Apakah Stunting Dapat Berpengaruh pada Kondisi Reproduksi Anak Kelak?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 26 Juli 2024 | 13:30 WIB
Pengaruh stunting pada reproduksi anak kelak (Freepik)

Kurangnya asupan gizi yang memadai dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

4. Kehamilan dan Persalinan yang Berisiko

Perempuan yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

Mereka mungkin memiliki panggul yang lebih sempit, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam persalinan normal dan meningkatkan risiko kelahiran prematur atau kelahiran dengan operasi caesar.

5. Kualitas Sperma

Pada laki-laki, stunting dapat mempengaruhi kualitas sperma.

Kurangnya nutrisi selama masa pertumbuhan dapat menyebabkan produksi sperma yang lebih sedikit dan kualitas yang buruk, yang dapat berdampak pada kesuburan dan kemampuan untuk memiliki keturunan.

Pencegahan Stunting dan Dampaknya

Pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan.

Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:

1. Pemberian Nutrisi yang Cukup

Ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan janin yang sehat.

Setelah lahir, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan makanan pendamping ASI yang bergizi sangat penting untuk mencegah stunting.

2. Perawatan Kesehatan yang Optimal

Akses terhadap layanan kesehatan yang baik, termasuk imunisasi dan pemeriksaan kesehatan rutin, dapat mencegah infeksi yang berulang dan kondisi kesehatan lainnya yang dapat menyebabkan stunting.

3. Edukasi Keluarga

Edukasi tentang pentingnya gizi dan pola asuh yang baik harus diberikan kepada orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan praktik pencegahan stunting.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja Mulai Sejak Dini, Catat!

Kesimpulan

Stunting memiliki dampak yang luas dan jangka panjang, termasuk pada kesehatan reproduksi anak di masa depan. Kondisi ini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan hormonal, pertumbuhan organ reproduksi yang tidak optimal, dan risiko penyakit reproduksi yang lebih tinggi.

Pencegahan stunting melalui pemberian nutrisi yang cukup, perawatan kesehatan yang optimal, dan edukasi keluarga sangat penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan memiliki kesehatan reproduksi yang baik di masa depan.