Alasan Mengapa Kondisi Stunting Dapat Mengganggu Daya Tahan Tubuh

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 3 Agustus 2024 | 11:30 WIB
Stunting dapat mengganggu imun anak (freepik)

Nakita.id - Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada anak-anak selama periode 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Namun, dampak stunting tidak hanya terlihat pada pertumbuhan fisik saja, tetapi juga dapat mempengaruhi daya tahan tubuh, perkembangan otak, dan kualitas hidup anak secara keseluruhan.

Apa Itu Stunting?

Stunting merupakan hasil dari kurangnya asupan gizi yang cukup dan berkualitas selama masa kehamilan dan masa awal kehidupan anak.

Kurangnya asupan gizi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

- Kurangnya akses terhadap makanan bergizi.

- Praktik pemberian makan yang tidak memadai.

- Infeksi yang berulang dan tidak ditangani dengan baik.

- Kesehatan ibu yang buruk selama kehamilan.

Ketika anak mengalami stunting, pertumbuhannya terhambat secara signifikan, dan dampak jangka panjangnya bisa sangat serius.

Stunting dan Daya Tahan Tubuh

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dengan baik.

Baca Juga: Pengaruh Stunting pada Pola Pikir dan Perkembangan Kognitif Anak

Berikut adalah beberapa alasan mengapa stunting dapat mengganggu daya tahan tubuh:

1. Kekurangan Nutrisi Esensial

Nutrisi yang tidak mencukupi, terutama protein, vitamin, dan mineral, sangat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Protein, misalnya, sangat penting untuk produksi sel-sel imun yang melindungi tubuh dari infeksi.

Kekurangan vitamin A, C, dan D, serta mineral seperti zinc dan zat besi, juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak lebih rentan terhadap penyakit.

2. Gangguan pada Fungsi Organ Vital

Stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan tulang dan otot, tetapi juga bisa memengaruhi perkembangan organ-organ vital seperti jantung, hati, dan terutama sistem pencernaan.

Sistem pencernaan yang terganggu akan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan, yang kemudian memperburuk kondisi kekurangan gizi dan melemahkan daya tahan tubuh.

3. Peningkatan Risiko Infeksi

Anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah.

Infeksi yang sering terjadi, seperti infeksi saluran pernapasan dan diare, semakin memperburuk status gizi anak, menciptakan siklus berbahaya di mana infeksi dan malnutrisi saling memperparah satu sama lain.

4. Perlambatan Perkembangan Sel Imun

Stunting dapat mempengaruhi perkembangan sel-sel imun di tubuh anak. Sel-sel ini, yang meliputi sel T, sel B, dan fagosit, adalah bagian penting dari sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Perkembangan yang lambat atau terganggu dari sel-sel ini akan membuat tubuh anak lebih lambat merespons dan mengatasi infeksi, yang meningkatkan risiko komplikasi serius.

Dampak Jangka Panjang

Stunting tidak hanya mempengaruhi kesehatan anak pada masa kanak-kanak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengganti Susu Formula pada Anak Stunting? Ini Panduannya

Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di masa dewasa.

Selain itu, kemampuan kognitif yang terhambat juga dapat mempengaruhi prestasi akademik dan produktivitas di masa depan.

Pencegahan dan Penanganan Stunting

Pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan, dengan memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang.

Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya gizi, juga sangat penting untuk mencegah stunting.

Selain itu, upaya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, seperti akses ke air bersih dan sanitasi yang baik, juga dapat membantu mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak.

Kesimpulan

Stunting adalah masalah kesehatan yang kompleks dengan dampak yang luas, termasuk pada daya tahan tubuh anak.

Anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan sejak dini dengan memastikan asupan gizi yang cukup, lingkungan yang sehat, dan perawatan kesehatan yang tepat untuk anak-anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun mental.

Baca Juga: Faktor Berat Badan pada Anak Stunting dan Solusi Mengatasi Masalahnya