Nakita.id - Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat sehingga tinggi badannya lebih pendek dari rata-rata anak seusianya.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh malnutrisi kronis dan infeksi berulang selama periode paling kritis pertumbuhan anak, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan (dari kehamilan hingga usia dua tahun).
Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang mereka.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani stunting pada anak usia dua tahun, melansir dari berbagai sumber.
Protein: Penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot. Sumber protein yang baik meliputi daging, ikan, telur, susu, kacang-kacangan, dan produk susu.
Karbohidrat: Sumber energi utama yang dapat diperoleh dari nasi, roti, pasta, kentang, dan biji-bijian.
Lemak Sehat: Lemak dari sumber seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak (seperti salmon) penting untuk perkembangan otak.
Vitamin dan Mineral: Sayuran hijau, buah-buahan, serta produk susu kaya akan vitamin dan mineral yang mendukung pertumbuhan anak.
Pemberian makanan tambahan yang kaya nutrisi dapat membantu mengatasi defisit gizi pada anak yang mengalami stunting.
Pastikan makanan tambahan tersebut kaya akan zat besi, vitamin A, dan zinc yang penting untuk pertumbuhan anak.
Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan sangat penting.
Baca Juga: Apakah Stunting Dapat Berpengaruh pada Kondisi Reproduksi Anak Kelak?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR