Risiko Sedot Lemak untuk Menurunkan Berat Badan, Ini yang Perlu Moms Tahu

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 4 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Risiko sedot lemak untuk menurunkan berat badan (Freepik)

Nakita.id- Sedot lemak untuk menurunkan berat badan menjadi salah satu prosedur yang masih diminati banyak orang.

Sedot lemak, atau liposuction, adalah prosedur bedah yang bertujuan menghilangkan lemak dari area tertentu pada tubuh untuk memperbaiki bentuk dan kontur tubuh.

Meskipun populer dan sering dianggap solusi cepat untuk mengatasi masalah berat badan, sedot lemak memiliki berbagai risiko yang perlu diketahui dan dipertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini.

Artikel ini akan membahas berbagai risiko yang terkait dengan sedot lemak serta hal-hal penting yang perlu Moms ketahui.

Risiko Menjalani Sedot Lemak untuk Menurunkan Berat Badan

1. Komplikasi Bedah

Setiap prosedur bedah memiliki risiko komplikasi, dan sedot lemak tidak terkecuali. Beberapa komplikasi bedah yang mungkin terjadi antara lain:

- Infeksi: Meskipun jarang, infeksi dapat terjadi setelah prosedur sedot lemak. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kemerahan pada area yang dioperasi.

- Pendarahan: Pendarahan berlebihan dapat terjadi selama atau setelah prosedur. Dalam kasus yang parah, ini dapat memerlukan intervensi medis tambahan.

- Reaksi terhadap Anestesi: Reaksi alergi atau komplikasi lainnya terkait dengan anestesi bisa terjadi selama operasi.

2. Ketidakseimbangan Cairan

Selama prosedur sedot lemak, cairan tubuh bisa hilang dalam jumlah besar. Ketidakseimbangan cairan ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk:

Baca Juga: Fokus Kesehatan di Hari Keluarga Nasional, Pentingnya Batasi Gula, Garam dan Lemak dalam Pola Makan Harian

- Dehidrasi: Kehilangan cairan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yang mempengaruhi fungsi organ tubuh.

- Overload Cairan: Jika terlalu banyak cairan diberikan selama prosedur, bisa terjadi overload cairan yang dapat membebani jantung dan paru-paru.

3. Pembentukan Bekas Luka

Meskipun tujuan sedot lemak adalah untuk meningkatkan penampilan tubuh, prosedur ini bisa meninggalkan bekas luka.

Bekas luka ini mungkin tidak selalu terlihat, tetapi pada beberapa orang, bekas luka bisa menonjol atau bahkan menjadi keloid.

4. Kerusakan Saraf dan Jaringan

Prosedur sedot lemak dapat menyebabkan kerusakan pada saraf dan jaringan di sekitar area yang dioperasi. Kerusakan ini bisa menyebabkan:

- Rasa Kebas atau Mati Rasa: Kebas atau mati rasa di area yang dioperasi bisa terjadi dan kadang-kadang bersifat permanen.

- Nyeri yang Berkepanjangan: Nyeri di area yang dioperasi bisa berlangsung lebih lama dari yang diharapkan.

5. Perubahan Kontur Tubuh yang Tidak Merata

Sedot lemak bertujuan untuk menghilangkan lemak secara merata dari area tertentu pada tubuh.

Baca Juga: Makanan yang Dilarang untuk Ibu Menyusui Puasa, Hindari Daripada Tak Bisa Berpuasa

Namun, dalam beberapa kasus, perubahan kontur tubuh bisa menjadi tidak merata atau asimetris, menyebabkan penampilan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan.

6. Risiko Trombosis

Trombosis atau pembentukan bekuan darah di pembuluh darah bisa terjadi setelah prosedur sedot lemak.

Ini adalah komplikasi serius yang bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah, seperti emboli paru, di mana bekuan darah berpindah ke paru-paru dan menghalangi aliran darah.

7. Komplikasi Jangka Panjang

Selain komplikasi jangka pendek, sedot lemak juga memiliki risiko komplikasi jangka panjang, seperti:

- Penumpukan Lemak Kembali: Lemak yang dihilangkan bisa kembali jika pola makan dan gaya hidup tidak diubah. Lemak baru ini bisa berkumpul di area yang berbeda dari tempat asalnya.

- Kerusakan Jaringan Permanen: Dalam beberapa kasus, jaringan di bawah kulit bisa mengalami kerusakan permanen, menyebabkan penampilan yang tidak diinginkan.

8. Efek Psikologis

Sedot lemak juga bisa memiliki dampak psikologis. Beberapa orang mungkin merasa kecewa dengan hasil yang tidak sesuai harapan atau mengalami stres dan kecemasan terkait dengan proses pemulihan dan penampilan tubuh yang baru.

9. Biaya yang Tinggi

Baca Juga: Penyebab Perut Buncit Setelah Hamil, Lemak Jadi Biang Keladinya

Prosedur sedot lemak biasanya memerlukan biaya yang cukup besar.

Selain biaya operasi, Moms juga harus mempertimbangkan biaya tambahan untuk perawatan pasca operasi, termasuk obat-obatan, kunjungan kontrol ke dokter, dan perawatan lanjutan jika terjadi komplikasi.

10. Pemulihan yang Memakan Waktu

Pemulihan dari prosedur sedot lemak bisa memakan waktu yang cukup lama.

Moms mungkin perlu beristirahat selama beberapa minggu dan menghindari aktivitas fisik berat hingga tubuh benar-benar pulih.

Pembengkakan dan memar bisa bertahan selama beberapa minggu hingga bulan.

Sedot lemak memang bisa menjadi solusi cepat untuk menghilangkan lemak tubuh dan memperbaiki kontur tubuh, namun prosedur ini memiliki berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang.

Penting untuk memahami dan mempertimbangkan semua risiko ini sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur sedot lemak.

Konsultasikan dengan dokter yang berpengalaman, pertimbangkan alternatif lain yang lebih aman, dan pastikan Moms memiliki informasi yang cukup untuk membuat keputusan yang tepat.

Ingatlah bahwa perubahan gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang baik dan olahraga teratur, adalah cara terbaik untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan