Larangan Promosi Susu Formula dari Pemerintah, AIMI Ungkap Ada Solusi Bagi Ibu Menyusui dengan Kondisi Khusus

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 6 Agustus 2024 | 14:30 WIB
Pengganti susu formula untuk bayi pada ibu menyusui dengan kondisi tertentu (Freepik)

Hormon prolaktin bertugas untuk memproduksi ASI, sementara oksitosin memengaruhi kelancaran ASI. Keduanya berkaitan satu sama lain.

Menurutnya, produksi ASI terjadi berdasarkan “supply and demand”.

Semakin banyak permintaan dari bayi, tubuh seorang ibu membacanya sebagai pemenuhan kebutuhan ASI.

Oleh karena itu, jika ibu tidak pernah memerah ASI atau menyusui bayi, alias selalu menomor duakan kegiatan tersebut, produksinya bisa menjadi tidak konsisten.

Tidak hanya berkurang, tetapi lambat laun bisa berhenti.

Lianita melanjutkan, indikasi medis yang mengharuskan ibu menggunakan susu formula sebenarnya cukup sedikit.

“Kalau harus menyusui karena indikasi medis, harus dilakukan dengan tepat. Seperti obat, kapan (susu formula) dipakai, berapa lama dipakainya, seberapa banyak, itu harusnya diawasi,” tutur dia.

Jadi, susu formula tidak digunakan sepanjang waktu melainkan sesuai kebutuhan.

Ketika sudah tidak ada indikasi medis, sebaiknya ibu kembali memberikan ASI eksklusif.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AIMI: Penggunaan Susu Formula Tak Semata Pengganti ASI"

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengganti Susu Formula pada Anak Stunting? Ini Panduannya