'Laman Bersajak' Media Meningkatkan Minat Baca dan Lingkungan Bagi Tunanetra dari Duta Bahasa Jawa Tengah

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 6 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Duta Bahasa Jawa Tengah di SLB Negeri Surakarta dalam implementasi laman Bersajak (Dokumen Duta Bahasa Jawa Tengah)

Nakita.id - Pemenang 1 Duta Bahasa Jawa Tengah, Gemilang Dani Saputra dan Olivia Firdaus melaksanakan implementasi krida “Bersajak” untuk pertama kalinya.

Implementasi tersebut dilaksanakan pada 24 Juli 2024 di SLBN Surakarta.

Selain Dani dan Oliv, acara tersebut juga dihadiri oleh Rizki, Sherly, Tsania dan Angela sebagai perwakilan Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah 2024 serta Pradana Ricardo selaku Wakil Ketua 1 Ikatan Duta Bahasa Jawa Tengah.

Implementasi tersebut menghadirkan 5 siswa SLBN Surakarta yang memiliki keterbatasan penglihatan (tunanetra).

Tahun ini, Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah membawa krida kebahasaan yang bertajuk “Belajar Sastra Hijau Anak (Bersajak).”

Krida tersebut merupakan laman ramah tunanetra yang dapat digerakan atau dioperasikan menggunakan suara.

“Laman ini kami buat dengan memperhatikan kebutuhan teman-teman tunanetra. Bersajak, kami buat sebagai media pembelajaran yang bersifat inklusif untuk meningkatkan literasi teman-teman tunanetra.” Ujar Dani.

Duta Bahasa Jawa Tengah di SLB Negeri Surakarta dalam implementasi laman Bersajak

Selain untuk meningkatkan literasi, Bersajak juga dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang dalam pencegahan kerusakan lingkungan.

“Tema dalam buku bacaan yang kami muat di laman ini adalah tentang karakter cinta lingkungan. Laman ini dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan bagi anak-anak.” Kata Oliv.

Pihak SLBN Surakarta sangat antusias dalam menyambut pelaksanaan implementasi ini.

Baca Juga: Peduli Bahasa Indonesia, Jurnalis Nakita.id dari Grid Network Terpilih Menjadi Duta Bahasa Favorit Jawa Tengah

Mereka mengaku bahwa Bersajak dapat menjadi terobosan baru sebagai media pembelajaran.

“Ini memberikan pandangan baru bagi kami. Laman yang dapat digerakan dengan suara ini dapat memudahkan teman-teman tunanetra dalam kegiatan membaca.” ucap Muswanto, Humas SLBN Surakarta.

Muswanto, juga menyampaikan bahwa pihak SLBN Surakarta siap untuk menggunakan laman Bersajak dalam pembelajaran sehari-hari.

“Laman ini akan kami gunakan sebagai media peningkatan literasi bagi anak-anak tunanetra. Bahkan ke depannya Bersajak juga dapat digunakan oleh penyandang disabilitas lainnya. Karena pada dasarnya laman ini memiliki kebermanfaatan yang besar” ujar Humas SLBN Surakarta itu.

Sebagai informasi, Bersajak merupakan sebuah laman interaktif yang memiliki kepanjangan Belajar Sastra Hijau Anak (Bersajak) yang diinisiasi oleh Duta Bahasa Jawa Tengah.

Peluncuran laman tersebut merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan literasi dan karakter cinta lingkungan.

Laman ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan anak-anak tunanetra usia sekolah dasar.

Bersajak membuka kesempatan bagi mereka untuk mengakses dan menikmati karya sastra tanpa harus menggunakan aplikasi pembaca layar.

Dalam pengoperasiannya, pengguna Bersajak hanya perlu mengucapakan perintah sesuai dengan petunjuk untuk menggunakan laman ini.

Petunjuk untuk menggunakan laman Bersajak juga akan otomatis muncul ketika pengguna membuka laman ini.

Bersajak saat ini telah memuat empat karya sastra yang telah disesuaikan dengan usia anak sekolah dasar.

Baca Juga: Pesta Literasi Indonesia Kembali Digelar, Hadirkan Beragam Kegiatan Seru untuk Pecinta Buku hingga Drama Musikal

Karya sastra yang ditampilkan di laman ini memuat tema cinta lingkungan.

Pemilihan karya sastra bertema cinta lingkungan tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pentingnya menjaga alam sejak dini.

Hal ini sesuai dengan dua tujuan utama bersajak yaitu untuk meningkatkan literasi anak-anak tunanetra dan menanamkan karakter cinta lingkungan sejak dini.

Dalam pembuatan Bersajak, Dani dan Oliv sangat memperhatikan kebutuhan khusus anak-anak tunanetra.

Mereka ingin memberikan media pembelajaran yang inklusif dan mudah diakses.

Selain itu, Dani dan Oliv juga menambahkan dua jenis permainan yaitu pilihan ganda dan melengkapi kata dalam laman ini.

Permainan akan otomatis muncul setelah anak-anak selesai mendengarkan karya sastra yang mereka pilih sebelumnya.

Permainan tersebut dapat menarik perhatian anak-anak untuk terus menggunakan laman ini.

Pemahaman anak mengenai unsur interinsik, termasuk amanat untuk mencintai lingkungan juga akan diuji dalam permainan pilihan ganda dan melengkapi kata.

Laman Bersajak diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca anak-anak tunanetra, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan kecintaan mereka terhadap lingkungan.

Laman ini menyajikan berbagai karya sastra yang menarik dan edukatif sehingga dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan dan bermanfaat.

Peluncuran Bersajak merupakan bagian dari upaya Duta Bahasa Jawa Tengah untuk menginspirasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya anak-anak tunanetra.

Dengan adanya laman ini, diharapkan anak-anak tunanetra dapat lebih mudah mengakses karya sastra yang berkualitas serta semakin mencintai dan menjaga lingkungan mereka.

Baca Juga: Salut, Meski Tunanetra Perempuan India Ini Raih Juara Dunia Judo